Peringati HUT Pramuka Ke-58, Kwaran Kapuas Barat adakan Perkemahan

(Foto: Andre F).

BARITORAYAPOST.COM (Kapuas) – Di Indonesia, Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) telah memiliki sejarah yang panjang. Salah satunya lahir karena kegelisahan Soekarno terhadap gerakan-gerakan kepanduan di kurun waktu antara 1950 hingga 1960.

Dikutip dari laman resmi Pramuka.or.id, Pramuka di Indonesia yang terinspirasi dari kegiatan kepanduan yang dikembangkan oleh Lord Baden Powell di Inggris, dibentuk oleh Presiden Soekarno atas dorongan para tokoh kepanduan di masa itu.

Melihat hal tersebut, Soekarno yang menganggap bahwa organisasi kepanduan adalah salah satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara, kemudian meleburnya dalam sebuah gerakan yang kini disebut Gerakan Pramuka.

Bacaan Lainnya

Maka, bertolak dari ketetapan MPRS No.II/MPRS/1960, pada 9 Maret 1961 Soekarno memberi amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka untuk mengefektifkan kepanduan tersebut.

Meski amanat diturunkan Soekarno pada 9 Maret, Pramuka baru benar-benar di perkenalkan kepada masyarakat pada 14 Agustus 1961 seiring dengan dianugerahkannya Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden RI nomor 448 tahun 1961. Karena itulah, 14 Agustus kemudian ditetapkan sebagai Hari Parmuka.

Pada rentang waktu 1950 hingga 1960, di Indonesia muncul banyak organisasi kepanduan, termasuk yang berafiliasi pada partai politik.

“Dalam memperingati HUT Pramuka ke 58 Pengurus Kwartir Ranting (Kwaran) melaksanakan kegiatan perkemahan yang dilaksanakan mulai Jum’at (23/8/2019) hingga Minggu (25/8/2019) di Bumi Perkemahan Beruk Ambung Mandomai, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas.

Kegiatan ini diikuti oleh sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Kapuas Barat mulai tingkat SD (Siaga), SMP (Panggalang) dan SMA (Penegak). Peringatan HUT Pramuka Ke-58 tahun ini mengambil tema “Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI”. (Andre)

Pos terkait