Pertama di Dunia, 30 Pekebun dari KUD Mitra Bersama Peroleh Sertifikasi Standar Pekebun Swadaya RSPO

Bacaan Lainnya

BARITORAYAPOST. COM (Jakarta) – Hari ini (21/10/2020) sebanyak 30 orang pekebun swadaya yang mengelola 130 hektar kebun sawit di bawah KUD Mitra Bersama di Provinsi Sumatera Selatan menjadi kelompok pekebun swadaya pertama yang mendapatkan sertifikasi berdasarkan Standar Pekebun Swadaya RSPO yang baru diberlakukan.


Badan Sertifikasi Mutuagung Lestari belum lama ini menyelesaikan audit terhadap kelompok pekebun KUD Mitra Bersama dengan tetap menerapkan prosedur Covid-19 guna memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang yang terlibat dalam kegiatan ini.


Mutuagung Lestari menyetujui bahwa kelompok ini lolos dalam tahap ‘Kelayakan’ sertifikasi Pekebun Swadaya RSPO, sehingga dapat mengalokasikan 40% dari volume produksi TBS-nya dalam bentuk Kredit Pekebun Swadaya RSPO (RSPO ISH Credits) untuk diperjualbelikan melalui platform PalmTrace RSPO.

Direktur RSPO Indonesia, Tiur Rumondang, mengatakan, “Standar baru ini berfungsi sebagai fondasi yang penting untuk pergerakan RSPO dalam rangka mengubah pasar sekaligus memastikan pelibatan pekebun. Saya sangat gembira pekebun swadaya Indonesia menjadi yang pertama di dunia yang melakukan pencapaian besar ini – selamat kepada KUD Mitra Bersama!”


KUD Mitra Bersama didukung melalui proyek yang dijalankan oleh anggota RSPO, Louis Dreyfus Company yang bekerja sama dengan Louis Dreyfus Foundation dan organisasi nirlaba Belanda SNV dalam menyediakan dukungan pendanaan dan pengembangan kapasitas. Termasuk pelatihan sertifikasi dan praktik pertanian yang baik terkait penilaian kualitas sawit, panen dan pengangkutan, pemeliharaan, penilaian perkebunan, penggunaan pupuk yang bertanggung jawab, serta pengendalian hama dan penyakit.


“Rendahnya hasil panen menyebabkan pekebun sawit dari kalangan pekebun sering kali hanya memiliki sarana yang terbatas untuk berinvestasi dalam pertanian berkelanjutan. Demi memenuhi persyaratan sertifikasi yang begitu kompleks, mereka menghadapi risiko dikeluarkan dari rantai pasok perusahaan yang berkomitmen untuk memperoleh pasokan produk-produk bersertifikat,” ujar Rubens Marques, CEO Louis Dreyfus Company Indonesia.


“Oleh karena itu, kami sangat senang dan bangga menyaksikan komunitas pertanian yang telah bekerja bersama kami sejak tahun 2019 ini dan kami menjadi koperasi pekebun yang pertama mendapatkan sertifikasi Pekebun Swadaya RSPO, di mana ini adalah pencapaian yang kami harapkan dapat membuka jalan bagi pekebun-pekebun lainnya di Indonesia dan negara lainnya untuk memulai perjalanan menuju rantai pasok yang lebih berkelanjutan.”


Kepala Program Pekebun RSPO, Ashwin Selvaraj, menambahkan, “Standar Pekebun Swadaya yang berlaku ini adalah suatu kesempatan untuk semakin membawa perubahan berkelanjutan dan sistemis yang sangat meningkatkan kesejahteraan pekebun secara global, dan kami juga melihat dampak positif yang dirasakan oleh kelompok-kelompok pekebun di Malaysia, Thailand, dan Meksiko yang telah siap untuk diaudit.” (yes/red/BRP).

Pos terkait