Peserta Perempuan yang terjun di Dunia Politik perlu Diapresiasi karena Dinilai masih kurang

Anggota DPRD Barsel, Rida Sri Ahlina


BARITORAYAPOST.COM (Buntok) – Di momen Hari Kartini yang jatuh pada Tanggal 21 April itu merupakan peringatan lahirnya emansipasi wanita. Peringatan tersebut juga menandakan perjuangan seorang perempuan agar mendapatkan hak yang sama kedudukannya dengan pria di sosial masyarakat sebelum lahirnya emansipasi wanita.
Tidak hanya status sosial saja, momen hari Kartini merupakan gerakan para perempuan memperjuangkan hak meraih cita – cita melalui peningkatan pengembangan pendidikan.
Sehingga, dengan pendidikan yang layak, para perempuan juga bisa berkompetisi dengan pria di dunia pekerjaan, baik itu politik, pemerintahan negeri maupun swasta dan lain-lainnya.
Namun, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Rida Sri Ahlina berpendapat, seorang perempuan yang terjun di dunia politik patut diberi apresiasi. Perihal itu lantaran tugas domestik seorang wanita dinilai cukup berat.
“Walaupun berat tapi mereka masih mencurahkan energinya untuk aktivitas politik. Itu alasan mengapa perlunya diapresiasi bagi wanita yang terjun di dunia politik, ucap Rida, Senin (19/04/2021) kepada awak media di Buntok.
Momen Hari Kartini yang jatuh pada Hari Rabu, tepatnya 21 April Tahun 2021 itu merupakan peringatan penyemangat buat perempuan untuk meraih cita – cita yang lebih tinggi lagi, khususnya di dunia politik.
Apabila kita bercermin dari perolehan jumlah kursi di DPRD Barsel, para peserta wanita yang duduk di kursi legislatif itu, dinilai dirinya masih kurang.
Kurangnya jumlah peserta perempuan yang duduk di kursi legislatif dibanding dengan peserta pria itu menjadi tantangan tersendiri bagi kaum wanita dan aktivis perempuan.
Namun, tantangan tersebut hanya dapat dijawab oleh individu perempuan itu sendiri, melalui kesadarannya masing-masing.
“Inti dari semua itu kembali lagi pada  kesadaran politik kaum perempuan itu sendiri,” terang dia.
Oleh karena itu dirinya berharap, para petugas partai politik hendaknya memberikan atau menghadirkan kader partai perempuannya yang memiliki peranan cukup penting di tubuh partai. 
Walau demikian, lanjut dia, partai politik tetap memiliki tanggungjawab dalam pengkaderan guna meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya di partai politik itu sendiri.
“Sehingga para perempuan bisa bersaing atau berkompetisi di dunia politik, khususnya bersaing meraih kursi legislatif,” demikian pungkasnya. (Amr/Red/BRP).

Pos terkait