
BARITORAYAPOST.COM (Palangka Raya) – Dalam rangka mempersiapkan pelaksaan Kongres DAS Kalteng yang mengusung tema ‘Eksistensi Masyarakat Dayak Dalam Pembangunan’ membahas dan merumuskan solusi konkret serta tantangan sumber daya manusia (SDM) khususnya masyarakat lokal. Hal ini juga berkaitan erat dengan isu pembangunan di wilayah seluruh aliran sungai di Kalteng. Kegiatan Kongres Masyarakat Dayak Lintas Derah Aliran Sungai (DAS) ini akan digelar tanggaln17-19 September 2020 mendatang.
Untuk itu tokoh adat dan masyarakat adat dari berbagai lintas daerah aliran sungai di Kalteng menggelar Pra kongres Masyarakat Dayak Lintas Daerah Aliran Sungai Kalimantan Tengah 2020 digelar, Senin (10/8) malam di hotel Swissbell Kota Palangka Raya.
Kegiatan tersebut sebagai bentuk harapan kepada pemerintah pusat agar masyarakat Dayak lebih diperhatikan. Khususnya terkait pemerataan pembangunan dalam berbagai bidang yang benar-benar dirasakan masyarakat Bumi Tambun Bungai, khususnya berada dialiran Daerah Aliran Sungai.
Ketua Panitia Pancani Gandrung mengatakan bahwa kegiatan pra kongkres untuk menyakinkan dukungan banyak pihak dari masyarakat Kalteng, sehingga keadilan dari pemerintah pusat yang selama ini kurang untuk masyarakat Dayak bisa lebih ditingkatkan. “Penekannya meminta keadilan dari pemerintah pusat dalam berbagai hal,” tuturnya.
Pancani menyampaikan dalam kongres nantinya juga dibahas berbagai persoalan di DAS Kalteng, termasuk hukum adat dan berbagai kebijakan pusat yang terkait dengan masyarakat lokal. Bahkan turut dibahas terkait manfaat program food state bagi masyarakat Dayak .”Semoga nanti ada terobosan besar untuk masyarakat DAS,” tekannya.
Lanjutnya,kongres perdana yang digelar pada 17 sampai dengan 19 September 2020 mendatang. Juga membahas mengenai eksistensi dan tantangan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam.
“Dalam Kongres tersebut nanti setidaknya ada empat pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat Dayak Kalimantan Tengah, yaitu pertama, terciptanya kembali semangat kebersamaan sesama masyarakat Dayak di Kalteng,” katanya
Kegiatan ini juga menginginkan kesetaraan pemberlakuan dalam segala hal, termasuk dalam pembangunan, masyarakat Dayak harus berperan aktif memikirkan dan mengurus daerahnya sendiri.
GubernurKalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Tengah Hamka mengatakan, sebagai bagian salah satu dari suku yang ada di Indonesia, masyarakat Dayak memiliki falsafah “Huma Betang”.
“Menyambut baik dan sudah seharusnya memiliki wadah menyampaikan aspirasi. Masyarakat Dayak memiliki rasa nasional yang tinggi, dan semangat berkebangsaan dalam satu kebangsaan yang utuh. Tak perlu diragukan lagi bahwa masyarakat Dayak mendarma baktikan semua hal terbaik untuk NKRI,” katanya.
Hamka menambahkan atas nama pemda menyampaikan selamat pra kongres berharap mampu membangun suasana harmonis menjunjung tinggi persatuan dan dapat rekomendasi produktif, sehingga potensi konflik diminimalisir. Dayak harus memberikan kontribusi dalam pembangunan. (Tim/Ink/Red/BRP).