Program TaniMas di Bartim Untuk Atasi Regenerasi Petani

BARITORAYAPOST.COM (Tamiang Layang) Regenerasi petani merupakan persoalan serius yang harus segera diatasi.


Mengapa? Karena petani saat ini didominasi oleh petani usia dewasa dan tua. Malah rata-rata petani.Indonesia berusia 50 tahun ke atas.


Karena itu, sangat mendesak dilakukan regenerasi, petani usia muda sudah harus mulai disiapkan sejak usia dini. Itu artinya dunia pertanian harus sudah diperkenalkan kepada anak usia taman Kanak-Kanak (TK), kemudian berlanjut ke SD, SMP dan SMA.


Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) terus membangun ketahanan pangan melalui beberapa pendekatan.


Salah satu nya dengan penerapan kebun sekolah untuk menarik minat generasi muda di sektor pertanian dilakukan melalui program Pertanian Masuk Sekolah (TaniMas). Upaya ini sebagai bagian dari materi pembelajaran siswa dan ke depan diharapkan mampu mengatasi masalah regenerasi petani ini.


Menurut Lukmanul Chakim petugas penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Barito Timur, pihaknya sudah melaksanakan kegiatan pertanian masuk sekolah baik tingkat SD, SMP /MTs, Dan SMU. “Yakni antara lain SDN 03 Tamiang Layang, MTs Negeri Tamiang Layang, SMK Negeri 1 Paku, dan SMK Negeri Raren Batuah,” tutur Lukman kepada baritorayapost.com.


Lukman juga menjelaskan, Pemerintah Daerah Barito Timur juga serius memberi perhatian khusus ke sekolah-sekolah yang pada dasarnya sudah memiliki fokus di bidang pertanian. Misalnya terhadap SMK Pertanian.


“Perhatian pemerintah terhadap SMK Pertanian tahun 2019 ini cukup intens. Dinas Pertanian bekerja sama dengan pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik mengembangkan komoditi jagung,” lanjut Lukman.


Yang dilibatkan dalam program ini adalah beberapa sekolah SMK. Diantaranya SMK Paku, SMK Bethel Matarah, dan SMK Raren Batuah. 


Dengan program-program pertanian masuk sekolah (TaniMas) seperti ini diharapkan anak-anak muda Barito Timur secara dini mencintai dan menggeluti bidang pertanian.


Petani muda-milenial inilah yang kelak akan menjadi andalan percepatan kecukupan pangan untuk kemudian menjadikan kemandirian di bidang pangan. (Yes/Red/BRP)

Pos terkait