BARITORAYAPOST.COM (Cilacap) – Silaturahmi para ulama se-Banyumas Raya yang digelar Forum Umat Islam (FUI) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (7/11/2020), berbeda dengan kegiatan sebelumnya, yakni menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Semua memakai masker, cuci tangan, dan dites thermo gun. Dan oleh pihak hotel dengan protokol yang diatur sangat bagus, dan sangat baik. Kemudian ada rapid test yang dilakukan untuk pemerhati dari luar kota.
“Taatilah aturan protokol kesehatan dari pemerintah. Kita bangun masyarakat Cilacap supaya lebih aman, lebih terjaga dari pandemi Covid-19. Mudah-mudahan dengan menjaga kesehatan, menjaga protokol kesehatan, mentaati aturan pemerintah yang sudah dicanangkan, ekonomi akan cepat pulih,” kata Ketua FUI Cilacap, Syamsudin.
Tujuan kegiatan ini untuk memberi narasi yang sama dalam beragama, berbangsa, dan bernegara, yang mencintai agamanya, mencintai bangsanya, dan mencintai negerinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, itu penting. Ulama sekalipun tidak sama pandangannya.
“Nah, MPUI-I ini mempunyai platform menyamakan visi bahwa negeri ini harus dibangun dengan landasan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 terutama pembukaan UUD 1945,” katanya.
Hal itu tidak bertentangan dengan kita. Agama kita juga tidak bertentangan dengan ideologi. Antar ulama, antar tokoh umat yang ada di Indonesia. Sekarang ini entah kenapa cara pandang atau mindset kita berbeda. Cara memandang agama dan memandang bangsa ini berbeda.
Kami menyambut baik sosialisasi ini, dan ulama-ulama yang kita undang yang mau.
Ia lantas menambahkan, yang penting nanti ulama yang hadir bisa menyampaikan kepada orang-orang dan jamaah di lingkungan masjid
masing-masing, di luar keluarganya.
Sekretaris Utama Majlis Permusyawaratan Umat Islam Indonesia (MPUI-I), Bambang Setyo mengatakan selama ini melakukan konsolidasi dan sosialisasi ke hampir 23 provinsi untuk menyatukan berbagai komponen umat Islam yang cinta NKRI, yang konsisten dengan NKRI.
“Yang lainnya kita konsen menyiapkan kepemimpinan bangsa, terwujudnya kepemimpinan ulama atau kepemimpinan yang direstui ulama dalam mengelola NKRI yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945,” ungkapnya.
Menurut Bambang, dalam setahun ini pihaknya memahamkan kepada potensi umat Islam yang berserakan itu, bisa menyatu dalam satu kesatuan. “Kalau selama ini sudah ada seruan-seruan ‘bersatu dong’, MPUI-I sudah melakukan sesuatu. Karena yang berhimpun di sana dari berbagai kalangan dengan latar belakang keislaman yang berbeda-beda,” ungkap pria sepuh ini.
Ditambahkannya, saat ini tidak lagi membedakan kelompok mana, ideologinya apa. Kita tidak persoalkan itu. Yang penting masih bisa kita rangkul.
Ia berharap, kita ingin MPUI-I dapat mendorong kepemimpinan yang pertimbangannya bukan ketimbang ataupun daripada. “Ini muslim berkualitas, layak kita dukung,” tegas Bambang Setyo, sekretaris utama MPUI-I. (est/Red/BRP)