(Foto: Demo di depan Kantor Pertamina Jakarta Pusat Pekan lalu). |
BARITORAYAPOST.COM (Palangka Raya) – Polemik yang terjadi antar perusahan di jalan hauling (hauling road) milik Pertamina semakin berkepanjangan. Sehingga Ketua Dusun Maanyan dan Lawangan (Dusmala), Dana Hanura.SH, MH angkat bicara.
Dusmala adalah himpunan warga Dayak yang berasal dari dusun-dusun Maanyan dan Lawangan, termasuk dusun-dusun di Barito Timur ini.
Dana Hanura merespon polemik adanya orang-orang yang menyalahgunakan nama suku Dayak Maanyan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu guna melawan PT. Pertamina.
Sebelumnya telah terjadi unjuk rasa di Kantor Pusat PT Pertamina yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku aliansi Dayak Maanyan pada Selasa (1/10/2019).
Padahal, mereka bukan orang-orang dari warga Dayak Maanyan. Para pengunjuk rasa yang mengaku berasal dari desa-desa suku Dayak Maanyan itu menyatakan, bahwa 14 desa mereka terisolir akibat pemeliharaan/perbaikan jalan yang dilakukan PT. Patra Jasa. PT Patra Jasa adalah anak perusahaan PT. Pertamina yang ditugasi untuk memperbaiki jalan sepanjang 60 kilometer tersebut.
Baca Juga:
VP CorCom PT Pertamina: PT Patra Jasa Ditugasi Kelola Jalan dan Landing Site di Bartim
PT. Patra Jasa: Masyarakat Perlu Tau Tujuan Kita Mengelola Jalan Pertamina
Dengan SK No 55 Tahun 2010, Bupati Bartim “Menghalalkan” Pengelolaan Jalan Eks Pertamina
PT Pertamina dan Pemkab Bartim Telah Tandatangani Enam Kesepakatan Soal Jalan dan Landing Site
Fakta yang sesungguhnya, di daerah tersebut hanya ada 12 desa. Selain itu, tidak ada warga desa yang terisolir akibat penutupan jalan. Fakta di lapangan, Warga bisa melintasi jalan tersebut kapan saja mereka mau. Bahkan truk-truk perusahaan yang mengakut batu bara diperbolehkan lewat antara pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Ketua Dusmala Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin mengatakan, “Untuk sementara aku selaku ketua hingka Banjarmasin, menghimbau agar semua pihak untuk menahan diri, dan kedepankan musyawarah atas masalah yang ada di daerah Bartim,” ucap Dana. Sabtu (5/10/2019).
Dirinya juga menyatakan siap apabila dibutuhkan sebagai mediator untuk menyelesaikan masalah yang terjadi diantara keduabelah pihak, yang sampai saat ini belum terselesaikan.
“Bila diperlukan aku siap sebagai mediator untuk kedua belah pihak, agar masalah dapat segera diselesaikan secara damai dan meminta pihak luar tidak usah ikut campur, karena dapat memperkeruh masalah yang ada,” ungkap Dana. Sabtu (5/10/2019.
Baca Juga:
Boleh Demo Pertamina! Jangan Bawa Suku Dayak Maanyan
Pengusaha Jangan Bawa Suku Dayak Maanyan untuk Demo Jalan PT. Pertamina..!!
Puluhan Warga Yang Mengaku ‘Dayak Maanyan’ Unjukrasa di Kantor Pusat PT Pertamina. Netizenpun Bereaksi
Karena dampak dari polemik yang sudah menyebar luas di berbagai media baik cetak maupun elektronik menjadi bahan perbincangan para netizen di berbagai situs. Kontan saja unjuk rasa yang mengatasnakan masyarakat Dayak Maanyan ini mengundang reaksi. Pada umumnya netizen atau ‘warga media sosial’ merasa keberatan dengan kata atau sebutan yang mengatasnamakan Dayak Maanyan sebagai pihak yang memprotes kebijakan PT. Pertamina. (Ycp/Red/BRP).