Tak Kooperatif, Akses Jalan PT SEM Rimau Group Ditutup Lagi

BARITORAYAPOST.COM (Tamiang Layang) – Sempat terjadi konflik antar perusahan PT Patra Jasa yang telah menutup akses hauling jalan keluar PT SEM Rimau Group, dimana pada saat ini jalan hauling yang di kelola perawatanya oleh anak perusahaan PT Pertamina (persero) dan tercatat melakukan aktivitas pada tanggal 23 September 2019 dan di sambut baik oleh 16 perusahan yang melintas jalan tersebut.

Aksi penutupan yang terjadi sejak tanggal 12 November 2019 membuat pihak perusahaan PT Rimau Group dan Subcon Asosiasi Angkutan Batu Bara (AABB) bersama ratusan karyawannya lakukan aksi unjuk rasa sehingga pada tanggal 22 November terjadi polemik antar perusahan dan belum juga terselesaikan.
Management PT Patra Jasa M.Hartiano, ST menjelaskan bahwa aksi penerobosan jalan penghalang yang dibuat PT Patra Jasa tidak di hiraukan pihak pelaku unjuk rasa yang membuat jalan di sebelahnya.
“Memang mereka tidak mengutak-atik mobil yang dibuat PT Patra Jasa untuk menutup, tetapi mereka membuat jalan untuk menerobos,” ucap Hartiano kepada awak media di lokasi work shop PT Patra Jasa, Sabtu (23/11/2019).
Polemik ini sebenarnya antar perusahaan, tetapi yang kita tidak mengerti selalu dibenturkan dengan karyawan dan seharusnya karyawan bukan menuntut PT Patra Jasa, mereka menuntut ke perusahaan mereka, lanjut Hartiano.
Menurutnya, menuntut ke PT Rimau Group atau PT Senamas Energindo Mineral (SEM), “kenapa demikian, karena semua 16 perusahaan bekerjasama dengan PT Patra Jasa, kecuali PT SEM dan PT Rimau Group. cuma tanda tangan saja mereka tidak mau,” ungkap Hartiano.
Adapun tanda tangan kerjasama, mungkin sebulan dua bulan masih belum dipungut, dan harga juga belum kami tetapkan tapi mereka tetap tidak mau, “ya mau tidak mau lah kita melakukan tindakan untuk menutup jalan agar mereka mau bekerja sama semua,” jelasnya.


M. Hartiano juga menegaskan, bahwa saat ini kondisi masih terlihat kondusif, walaupun dirinya mendengar kabar akan ada gerakan masa yang diduga lebih besar dari sebelumnya, berkisar 1.500 orang, namun pihaknya tetap akan terus melakukan penutupan sampai pihak PT Rimau Group melakukan kerjasama. “Semua itu tergantung dari PT Rimau Group, cuma tanda tangan, itu aja yang kami minta,” tegasnya.
Pihaknya juga berharap kepada PT Rimau Group maupun PT SEM dapat kerjasama,  bagaimana membangun Barito Timur ini supaya lebih indah, lebih tentram, bersahabat semuanya, terayomi yang bekerja bisa bekerja dengan tenang dan premanisasi di jalan hilang itu tidak ada, itu kita harapkan supaya kita sama-sama bisa bekerja dengan damai dan tertib, pungkasnya.

Baca Juga:



Dari hasil pantauan awak media Baritorayapost.com, tampak aktivitas perusahaan yang sudah bekerjasama melintas melakukan hauling di jalan tersebut, begitupun aktifitas masyarakat umum yang menggunakan akses jalan, serta beberapa aparat keamanan TNI – Polri yang bertugas mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. (Yes/Red/BRP).

Pos terkait