Tes Psikologis Untuk Penerbitan SIM di Setujui Dewan


Anggota DPRD Gumas Polie L Mihing saat sedang dibincangi awak media usai sidang di kantor dewan setempat, Selasa (6/10/2020).

Bacaan Lainnya

BARITORAYAPOST.COM (Kuala Kurun)  – Akan diberlakukan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) dalam berkedaraan bermotor yakni melalui psikotest oleh Satlantas Polres Gunung Mas (Gumas) pada tanggal 12 Oktober 2020 . Hal itu, tertuang di UU Nomor 22 Tahun 2009 dan Perkap Nomor 09 Tahun 2012, untuk penambahan berkas persyatan  penerbitan SIM baru dan perpanjangan.


Menyingkapi itu, Pihak Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Polie L Mihing misalnya, ia sangat setuju apabila didalam penerbitan SIM harus ada penambahan terkait adanya penerapan tes psikologi tersebut.


“Kami dari Komisi I DPRD Gumas sangat setuju adanya trobosan baru dari satlantas terkait adanya tes psikologi kepada para pengendara kendaraan bermotor. Mengapa demikian, karena tujuannya itu untuk mengurangi dari pada angka kecelakaan di jalan raya khususnya,” ucap Polie L Mihing, Selasa (6/10).


Politisi dari partai Hanura ini mengharapkan, kepada masyarakat yang memiliki SIM dan bisa mengendarai kendaraan dengan secara sadar. Pasalnya, kalau emosi bisa memicu daripada kecelakaan di jalan raya. Sehingga dengan diterapkannya tes psikologinya maka kejiwaan dari pada seseorang itu pantas atau tidak telah diketahui.


“Dengan adanya tes psikologis itu saya rasa benar, sebab kelau seseorang itu melakukan tes otomatis mereka layak atau tidak memiliki SIM itu akan ketahuan. Karena, adanya tes dari psikologi itu,” ujar dia.


Selain itu, lanjut legislator dari daerah pemilihan (Dapil) III meliputi empat kecamatan ini meminta kepada pihak satlantas Gumas, supaya selalu selektif didalam menerbitkan SIM tersebut karena mengingat disegi kewajaran atau tidak, hal itu tergantung daripada kelulusan tes psikologi. 


“Jadi saya harapkan juga untuk uji kelayakan memiliki SIM itu harus betul-betul dilakukan mengingat ini juga maksudnya untuk meminimalisir daripada tingkat kecelakaan. Sebab saya pribadi sangat setuju dan apresiasi sekali adanya tes psikologi,” tutup dia. (Cp/BRP)

Pos terkait