Warga Desa Bantai Napu Minta Pemkab Bartim Memperhatikan Akses Jalan Yang Menjadi Sumber Ekonomi Masyarakat

BARITORAYAPOSTCOM (Tamiang Layang) – Jalan penghubung Desa Kalamus menuju Desa Bantai Napu, Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sepanjang lebih kurang 4 kilo meter sangat memprihatinkan. Kondisi yang saat ini menjadi akses utama untuk aktifitas warga terbengkalai dan jelas menghambat perekonomian warga setempat.


Dari pantauan awak media Baritorayapost.com di lapangan, tampak terlihat jalan yang di tumbuhi pepohonan mempersempit ruas jalan sehingga kendaraan bermotor roda dua pun yang akan melewati jalan tersebut sangat kesulitan, dengan ukuran yang hampir tidak mencapai 1 meter itu juga tampak di beberapa titik medan jalan berlubang dan berlumpur.


Selain itu, terlihat juga kondisi yang menambah parah akses utama warga desa yang pasrah dengan adanya jembatan yang digunakan untuk melintasi sungai kecil hanya menggunakan batang pohon kelapa, padahal jalan tersebut sudah terpasang tiang PLN.





Saat tim awak media meminta keterangan dari salah satu warga setempat yang kebetulan berada di kediamannya, Yunadi, pria (63) tahun seorang petani di desa Bantai Napu keluhkan akses jalan di desanya, dirinya juga meminta perhatian Pemerintah daerah (Pemda) untuk lebih peduli dengan melakukan perbaikan jalan yang menjadi sektor pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.


“Ruas jalan Desa Kalamus menuju Desa Bantai Napu merupakan urat nadi perekonomian kedua Desa, karena warga yang hampir mayoritas petani menjadi sulit dan terhambat untuk beraktifitas,” ucap Yunadi dengan raut wajah lelah, Selasa (15/09/2020).


Menurutnya jalan tersebut sudah cukup lama dibiarkan tanpa ada perhatian khusus dari pihak yang memiliki kewajiban, namun sampai saat ini belum diperhatikan walaupun disepanjang jalan itu sudah dipasangi jaringan listrik PLN.





“Jalan penguhubung ini sebagai urat nadi roda perekonomian Desa, ini dibuktikan jalan tersebut sebagai satu-satu nya jalan yang sudah dipasang jaringan listrik (PLN) dari Desa Kalamus menuju Desa Bantai Napu, namun sangat disayangkan kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Barito Timur dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, Pemukiman dan Rakayat,” ungkapnya.


Disamping itu,  Pria yang akrab disapa abah Kasum ini menyampaikan keluhan yang juga dialami warga setempat sering kali mendapatkan pelayanan kurang maksimal atas lambatnya petugas PLN untuk memperbaiki jaringan listrik yang terputus.


“Mungkin akibat jalan kurang baik, sehingga kurang mendapat perhatian dan kami harus pasrah dengan kendala listrik mati yang bisa mencapai 2 hari 2 malam akibat jaringan listrik ketimpa pohon,” jelas Yunadi.


Yunadi berharap pihak terkait Pemda Barito Timur segera mengatasi dan memperbaiki ruas jalan tetsebut agar masyarakat bisa secara mudah membawa hasil pertanian dan perkebunan, serta pihak PLN juga tidak ada kesulitan memantau jaringan mereka.


“Semoga secepatnya jalan di desa kami yang menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat dapat diperhatikan, sehingga aktifitas kita tidak lagi terkendala atau terhambat,” pungkasnya.


Sementara, saat awak media mencoba untuk konfirmasi pihak terkait (Plt Kepala Dinas PUPR Bartim, Ir. Yumail S Paladuk) belum bisa menanggapi, kemudian dicoba untuk konfirmasi via handphone melalui aplikasi whatsapp tidak juga merespon sampai berita ini ditayangkan. (YCP/Kdn/Red)

Pos terkait