YOUTH BUDDHIST PRENEUR CHALLENGE Dorong Kebangkitan Ekonomi di Era Pandemi

BARITORAYAPOST.COM (Tangerang) – Dampak sosial ekonomi pandemi Covid-19 sangat terasa di Indonesia. Hal itu terbukti dari terjun bebasnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 yang mencatat tumbuh negatif 5.32 persen

Bacaan Lainnya

Untuk memulihkan perekonomian, selain menjaga daya beli masyarakat, serapan tenaga kerja perlu jadi perhatian di tengah ancaman pemutusan hubungan kerja. Hal itu berarti penguatan iklim wirausaha perlu dilakukan demi menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru di tengah pandemi.

Berkaitan dengan hal itu,  Forum Umat Buddha (FUB) Provinsi Banten mengadakan acara yang bertemakan “Youth Buddhist Preneur Challenge”. Acara memberikan sebuah tantangan kepada para kaum muda di masa pandemi dengan membuat Proposal Bisnis Plan yang di selenggarakan melalui Bidang Pemuda Forum Umat Buddha (FUB) Provinsi Banten tanggal 24 Oktober 2020 di Gallery CMN Tangerang Selatan.

Kompetisi itu  makin relevan dilaksanakan di tengah pandemi sebagai upaya mendukung ketahanan dan keberlangsungan dunia usaha di Indonesia.

Ada banyak pelajar, mahasiswa serta komunitas yang terlibat pada lomba Proposal Bisnis Plan yang di selenggarakan oleh Bidang Pemuda Forum Umat Buddha (FUB) Provinsi Banten tersebut.  

Mereka mengikuti lomba proposal bisnis plan, dengan harapan memperoleh kecakapan entrepreneurship. Artinya memiliki jiwa-jiwa kreatif dan inovatif di dalam menghadapi problema.

 Sehingga mereka bisa membuka peluang untuk dirinya dan orang lain serta tidak selalu menyalahkan keadaan. Selain menyampaikan ide bisnis melalui tulisan serta penyampaian presentasi, mereka juga medapatkan pembekalan atau masukan dari dewan juri yang profesional di bidangnya.

Dewan yuri terdiri dari unsur akademisi dan praktisi wirausaha. Serta selanjutnya akan mendapat pendampingan sehingga terwujudnya usaha mereka.

Ketua Umum Forum Umat Buddha (FUB) Provinsi Banten Yahya Santosa, S.E., AK., CPA mengatakan, ada banyak hal yang bisa di manfaatkan oleh para pemuda sebagai sarana belajar kecakapan hidup selama mengikuti lomba Proposal Bisnis Plan Enterpreneurship.

Diantaranya kecakapan personal, bagaimana pengembangan usaha dengan membuka peluang serta cara berkomunikasi dengan orang lain, cara berkomunikasi melalui presentasi penyampaian ide bisnis. “Serta yang paling penting mereka bisa belajar kecakapan sosial, belajar menghargai orang lain dan belajar bekerja sama dengan orang lain. Karena itulah, kami mengajak para pemuda Buddha pada khususnya untuk mau menjadi pembelajar yang baik. Apa lagi momen seperti saat ini sangat tepat,”  kata Yahya. 

Sehingga anak tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga prakteknya.

“Tujuannya supaya mereka belajar banyak, bagaimana membuka peluang kerja untuk dirinya juga untuk orang lain. Untuk itu, mereka dituntut untuk tahu banyak sesuatu yang bisa menghasikan peluang sekaligus menghasikan uang. Usaha apa saja, bila ditekuni dengan etos kreatif dan inovatif akan menemukan banyak jejaring untuk pengembangan produknya. Dan akan diakhiri dengan kesuksesan”, lanjut Yahya. 

Melalui kegiatan lomba Proposal Bisnis Plan ini diharapkan para pemuda terinspirasi, karena mereka tergabung di komunitas kewirausahaan. Selama kegiatan lomba disamping mempertangungjawabkan produk melalui presentasi juga menawarkan produknya, tidak terkecuali mencari informasi sekaligus promosi, dan Tidak sekedar mendapatkan informasi dengan melihat secara lansung berbagai peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan uang. (priski/red/BRP)

Pos terkait