Jaranan Putro Bandil Budoyo Meriahkan Hut TMII Ke- 46, Menggelar Pagelaran Seni Tari Jaranan Kediri

baritorayapost.com, JAKARTA – Kesenian asal kediri, Jaranan Kediri adalah jenis kesenian yang dikenal masyarakat luas dengan sebutan jaranan. Jaranan adalah kesenian rakyat atau tarian yang melukiskan gerakan penunggang kuda (jaranan) dengan kuda mainan yang terbuat dari bilahan anyaman bambu hadir dan meramaikan pesta rakyat di suasana libur hari raya idhul fitri 1444H di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berlangsung dari tanggal 29 April sampai 30 April 2023.

Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Claudia Ingkiriwang memaparkan, bahwa hari ini bertepatan dengan hari Hut TMII dan pesta rakyat pasca libur lebaran, kita mengadakan berbagai macam kesenian budaya yang kita angkat agar semua masyarakat dan semua lapisan agar mengenal seni budaya.

Bacaan Lainnya

Kita juga mendapat dukungan penuh dari Putro Bandil Budoyo yang mensuport TMII dalam rangka memperkenalkan seni budaya kepada masyarakat luas dan ini benar-benar klaborasi yang sangat luar biasa, ucapnya.

Claudia berharap, dengan adanya pagelaran seni budaya ini, agar anak-anak muda bisa lebih mengenal dan belajar juga menyebarluaskan seni budaya kita.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Claudia Ingkiriwang memberikan piagam penghargaan kepada Paguyuban Putro Bandil Budoyo yang di serahkan kepada ketua paguyuban.

Diketahui, asal mulai munculnya jaranan kediri sejak abad ke-11 di Wengker atau Ponorogo yang diciptakan oleh Raja Ponorogo pada masa itu, tepatnya pada tahun 1045 masehi, seusai bunuh dirinya puteri Daha atau Kediri. Kesenian Jaranan atau Jathilan masuk ke Kediri dari Ponorogo pada abad 19 masa Hindia Belanda. Hal tersebut diungkap Pimpinan Paguyuban Joko Witanto kepada awak media, sabtu (29/04/23).

Lebih lanjut Joko menegaskan bahwa, paguyuban ” Putro Bandil Budoyo” terlahir atas keinginan dan tekad yang kuat untuk peduli dan ikut melestarikan seni budaya yang populer di Kediri, khususnya Jaranan Asli Kediri.

Putro Bandil Budoyo mengusung Seni Tari Jaranan Klasikal dan Sakral agar tetap terjaganya keaslian seni jaranan khas Kediri yang diturunkan turun temurun dari generasi ke generasi hingga sekarang, tegas ketua paguyuban Joko Witanto.

Putro Bandil Budoyo sendiri mengambil dari sebuah nama sang pelatih seni tari yakni Harsono atau lebih populer dengan nama panggilan Bandil.

Untuk diketahui, Putro Bandil Budoyo selalu ingin memberikan sebuah pertunjukan seni budaya yang dapat menjadikan sebuah tontonan dan tuntunan agar menjadi barometer kesenian jaranan di Kediri pada khususnya dan Nusantara pada umumnya, ungkap Joko.

Ketua Paguyuban juga melarang keras kepada seluruh anggota untuk tidak menggunakan miras dan narkoba, sehingga seni budaya yang kami persembahkan dapat diwariskan kepada generasi penerus bangsa.

“Megaring Budoyo Amimbuhi Kuncaraning Bongso (Berkembangnya Budaya menambah kejayaan Bangsa), tutupnya.

Pos terkait