Parahnya lagi tunjangan yang di terima kepala sekolah selalu penuh (tidak pernah bolos melaksanakan tugas.red), “kondisinya bertolak belakang dengan kami yang guru kelas, terima tunjangan tidak pernah penuh pak,” jelasnya.
Sehingga dari kondisi inilah terungkap bahwa selain enggan untuk berangkat ke tempat tugas di SD tersebut karena kepala sekolah tidak juga pernah berada di tempat tugas, juga penyebabnya adalah sejak awal tahun 2022 guru yang bertugas belum sepeserpun menerima tunjangan daerah (TPP PNS.red).
“Bapak mungkin bisa cari informasi biaya untuk berangkat dari Kota Puruk Cahu menuju tempat tugas kami itu, biayanya lebih tinggi dari nilai tunjangan yang kami terima. Intinya dari sisi ongkos berangkat saja dari tunjangan masih harus cari ongkos tambahan untuk di jalan, belum lagi biaya hidup disana pak,” tandasnya via pesan WhatsApp pada, Kamis (02/06/2022) malam.
Sampai berita ini dinaikan redaksi media ini sudah melakukan komfirmasi kepada kepala dinas terkait via pesan WhatsApp, namun hanya diterima dan dibaca saja (centang biru dua).(Tim BRP).
Sumber:
