Truck membawa CPU sedang melintas di Jalan Pelita Raya, kearah Bundaran Batuah Kota Buntok, dan memasuki Jalan Kartini, menuju Pelabuhan Dermaga Jelapat, di Kelurahan Jelapat, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barsel, Provinsi Kalteng diambil foto BARITORAYAPOST.com, Selasa sore, (02/03/2021).
BARITORAYAPOST (Buntok) – Akibat banyaknya aktivitas truck transportir Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah lalu lalang melintasi Jalan Kota Buntok, khususnya Jalan Kartini berpadat penduduk itu, membuat masyarakat setempat merasa was-was anggota keluarganya keluar rumah mengalami kecelakaan lalu lintas, Selasa, (02/03/2021) di Buntok.
Pasalnya, Jalan Kartini tersebut, masih terbilang memiliki bahu jalan yang sempit. Muara Jalan Kartini merupakan persimpangan Bundaran Batuah yang merupakan salah satu jantung Kota Buntok.
Selain itu, Jalan kartini merupakan akses penghubung 6 desa menuju Kota Buntok, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), seperti, Desa Danau Sadar, Baru, Teluk Telaga, Telang, Talio dan Desa Bintang Kurung.
Dijalan itulah truck CPO sering kali melintas membawa hasil produksi perkebunan perusahaan sawit menuju Dermaga Pelabuhan di Kelurahan Jelapat diwilayah Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barsel itu.
Diduga hasil CPO yang dibawa itu milik PT BKI yang bergerak di bidang perkebunan sawit yang keberadaannya diwilayah Kabupaten tetangga, yakni, Kabupaten Barito Timur (Bartim), Provinsi Kalteng.
“Mengingat padatnya pengguna jalan di tambah lagi kondisi jalan juga sempit.
Kalau bisa bagi yang berkaitan dengan itu agar di atur laju kecepatan biar sama-sama jalan dan kami masyarakat merasa aman. Ini jangan enak di mereka sakit di kita. Jangan sampai terjadi kecelakaan baru semua pihak menyadarinya.
Jangan sampai seperti itu ya kalau bisa,” imbuh inisial HN, Warga RT 07, Kelurahan Jelapat, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barsel ini.
Terpisah, inisial AS, warga RT 09 di Jalan Kartini, menyampaikan perihal senada dengan inisial HN. Dirinya menambahkan, hendaknya pihak Truck CPO tersebut membuat pengaturan waktu ketika melintas untuk menghindari terjadinya kecelakaan, khususnya para anak-anak.
Mengingat, di area Jalan Kartini ini termasuk area komplek pelajar. Sebab di muara jalan ada Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Barsel, di tengah jalur jalan, tepatnya di Kelurahan Jelapat ada Sekolah Dasar (SD) Negeri.
Kemudian, di ujung Jalan Kartini, tepatnya dipertigaan masuk Jalan Asmawi Agani, yang merupakan lintas penghubung antar desa – kabupaten setempat itu, ada sekolah Madrasah Sanawiyah.
Apabila aktivitas truck CPO atau minyak sawit mentah lalu lalang melintasi Jalan Kartini hingga ada kebijakan pemerintah memberlakukan proses belajar mengajar nanti, tentunya sangat berpotensi rawan kecelakaan bagi para pelajar dimaksud tersebut.
“Oleh sebab itu, hendaknya diperlukan pengaturan waktu sejak dini saat melintas, guna menghindari kekhawatiran kecelakaan lalu lintas di Jalan Kartini ini,” demikian pungkasnya. (Amr/Red/BRP).