“Kami sebenarnya tidak ada maksud menjatuhkan martabat guru SDN Tumbang Jojang, tapi ini sudah seperti puncak gunung es yang akhirnya tidak bisa kami tahan lagi.
Sehingga kemaren kami mencoba untuk berinisiatif untuk mengisi kekosongan guru langsung kami selaku orang tua yang mengajar mereka (siswa siswi.red) di sekolah,” ungkapnya.
Bahkan diakuinya pernah satu kali Pemerintah Kecamatan Seribu Riam memanggil guru-guru SDN Tumbang Jojang untuk membuat perjanjian agar aktif melaksanakan tugas mengajar di sekolah.
“Banyak sudah upaya pak, baik melalui pengawas korwil kecamatan, hingga tanda tangan pernyataan siap melaksanakan tugas,” bongkarnya.
Atas viral nya kondisi SDN Tumbang Jojang ini, Taufik Rahman berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya (Mura) agar ada perhatian dari pemerintah baik daerah maupun pusat karena kami adalah bagian dari NKRI.
“Kami juga anak-anak bangsa yang juga ingin dicerdaskan dan ingin maju seperti yang diinginkan oleh Pemimpin Negara Republik Indonesia apapun alasannya,” pungkas Ketua BPD Desa Tumbang Jojang Kecamatan Seribu Riam. (BRP).