Ia mengatakan, saat ini RSUD Cilacap memiliki 250 tempat tidur (TT) yang terdiri dari 231 TT rawat inap, 9 TT ICU, serta 17 TT khusus pasien Covid–19.
“Kalau untuk SDM yang ada di RSUD ada 838 orang, serta RSUD memiliki 15 instalasi dan 24 poliklinik,” imbuhnya.
Saat ini, dari Rumah Sakit Tipe B
RSUD Cilacap menuju Rumah Sakit Pendidikan. Hal ini sesuai dengan visi RSUD Cilacap yaitu menjadi rumah sakit pendidikan dan rujukan untuk pilihan masyarakat.
Dalam proses menuju RS Pendidikan, kata Ichlas, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan UGM dan Unsoed, yakni mahasiswa didik untuk dokter umum dan dokter residen.
Selain itu, kerja sama dengan universitas dan STIKes untuk mahasiswa didik keperawatan, kebidanan, dan tenaga kesehatan lainnya.
Menurut Ichlas, peningkatan SDM juga terus ditingkatkan oleh RSUD Cilacap, dan pihaknya akan menambah dokter di poli yang masih kekurangan SDM.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan terkait sistem digitalisasi rumah sakit. “Digitalisasi menjadi solusi yang efektif dalam memenuhi ekspektasi masyarakat di era adaptasi kebiasaan baru yang menuntut rasa aman dan nyaman,” katanya.
Di tahun 2022, RSUD Cilacap akan meresmikan Gedung B RSUD yang terdiri dari tiga lantai untuk pengembangan pelayanan IGD, instalasi radiologi, OK IGD, HCU, dan instalasi laboratorium serta ruang rawat inap kelas 3 dengan kapasitas 56 TT. “Anggarannya sebesar Rp 11 miliar,” sebut Ichlas.
Sedangkan rencana pengadaan alat kesehatan unit untuk penunjang pelayanan membutuhkan
anggaran sebesar Rp 16 miliar.
Sementara, rencana kerja RSUD Cilacap tahun 2022 lainnya, diantaranya meliputi peningkatan pelayanan rawat inap dengan menambah kapasitas tempat tidur untuk
kelas 3 non bedah dengan fasilitas 1 ruang berisi 4 TT dan ber-AC.
Kemudian peningkatan pelayanan jantung menjadi Jantung Center (rawat jalan, rawat inap, dan penunjang) dalam satu atap yang akan dilengkapi dengan c ath lab.
Lalu peningkatan pelayanan rehabilitasi medik (terapi wicara), serta peningkatan pelayanan saraf (EMG dan EEG).