Kongres Borneo Raya Resmi Digelar, Bujino A Salan: Ajang Pemersatu Etnis di Kalimantan

Baritorayapost.com, Banjarmasin – Pergelaran Kongres Borneo Raya yang diisi dengan atraksi seni budaya Borneo (Kalimantan) resmi dibuka oleh walikota Banjarmasin Ibnu Sina, bertempat di Menara Pandang, Jalan Kapten Piere Tendean, pada Jumat (3/6/2022).

Pembukaan acara ditandai dengan pemotongan pantan yang menjadi tradisi masyarakat Dayak Ngaju, sekaligus pemukulan gong di panggung utama. Kongres Borneo Raya yang diisi dengan even festival ini, berlangsung selama tiga hari.

Bacaan Lainnya

“Kongres Borneo Raya yang digelar ini, merupakan ajang silaturahmi pemersatu antar suku atau etnis di Kalimantan. Even ini hasil kelanjutan simposium yang digelar di Pontianak, Kalimantan Barat,” ucap Ketua Panitia Pelaksana Kongres, Bujino A Salan dalam sambutannya.

Disampaikan Bujino, bahwa pada simposium pertama di Kalbar telah menghasilkan beberapa rekomendasi. Kemudian hal tersebut telah disampaikan kepada pemerintah pusat, karena merupakan aspirasi dari masyarakat adat di Kalimantan.

“Rencananya, usai Kongres Borneo Raya di Banjarmasin yang berlangsung selama tiga hari ini, akan dilanjutkan gelaran festival budaya pada 2023 mendatang. Dan, even itu nantinya digelar selama sebulan penuh,” ujar advokat senior itu membeberkan.

Kongres Budaya Borneo kali ini, lanjutnya lagi diikuti oleh sedikitnya 25 etnis yang ada di Kalimantan. Masing-masing duta budaya akan menampilkan atraksi seni dan budaya khasnya daerahnya.

Dia berharap agar even semacam ini bisa disiapkan menjadi agenda tahunan, sehingga tiap tahun bisa digelar atraksi seni budaya, karnaval dan lainnya. Menurut Bujino, seluruh potensi etnis di Kalimantan sangat besar, namun belum tereksplor sepenuhnya.

“Semoga lewat Festival Kongres Borneo Raya ini, khazanah seni budaya etnis yang ada di Kalimantan dapat terekspose dengan baik, sebab selain sebagai aset budaya juga merupakan potensi kepariwisataan nasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Walikota Ibnu Sina dalam sambutannya, berpesan agar budaya Borneo Raya harus tetap dijaga dan dilestarikan, sehingga mampu melahirkan kebersamaan dalam keberagaman.

“Mari kita rawat perdamaian yang telah ada. Apalagi, Kalimantan tengah bersiap diri menjadi ibukota negara (IKN). Saya yakin sumber daya manusia (SDM) Kalimantan tidak kalah dengan daerah lain,” kata Ibnu Sina.

Pada kesempatan itu pula, Ia menginformasikan bahwa pada Agustus 2022 mendatang di Kabupaten Penajam, Kaltim akan digelar Aruh Ganal yang menghadirkan perwakilan dari lima provinsi di Kalimantan.

“Kita mesti sadari juga bahwa di pulau Kalimantan (Borneo), ada tiga negara yang mendiaminya, yakni Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Inilah mengapa seluruh penduduk Kalimantan harus bisa hidup rukan dan saling bekerja sama,” pungkasnya. (BRP)

Pos terkait