BARITORAYAPOST.COM (Murung Raya) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan memasuki akhir tahun 2021 hingga Februari 2022 yang akan datang curah hujan yang diakibatkan fenomena La Nina level moderate akan terus terjadi.
Sehingga dipastikan dibeberapa titik di wilayah Kabupaten Murung Raya (Mura) khususnya di sekitar daerah bantaran Sungai Barito yang merupakan wilayah langganan banjir dipastikan terdampak, sehingga perlu ditetapkan penanganan khusus demi keselamatan seluruh masyarakat yang terdampak.
Sekretaris Daerah Drs Hermon, Msi yang memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor pengendalian dan penanganan banjir Kabupaten Murung Raya yang di gelar di Aula Gedung A Kantor Bupati Mura, Selasa (2/11) siang.
“Dari hasil inventarisir oleh pihak terkait wilayah kita ini cukup banyak titik titik rawan banjir, sehingga langkah penanganannya pun wajib terintegrasi dan terinventarisasi oleh pihak pemerintah setempat bersama dinas teknis terkait,” kata Hermon.
Menjabarkan hal ini, menurutnya sudah merupakan kewajiban bagi seluruh masyarakat untuk bisa lebih bersinergi bersama pemerintah dalam kesiapan bersama menghadapi potensi ancaman banjir di wilayah yang dilalui salah satu DAS yang memiliki panjang lebih kurang 909 km di Provinsi Kalteng.
“Kita wajib segera menyiapkan ataupun menindaklanjuti segera langkah pengelolaan sumber daya untuk penanganan personel bagi penanganan banjir diwilayah yang jadi langganan terdampak banjir,” ungkapnya lagi.
Dipaparkannya juga bahwa hadirnya pemerintah khususnya dinas teknis disini adalah bagaimana menetapkan beberapa regulasi dan payung hukum guna terlaksananya Penanganan Pra Banjir, Tahap Banjir, dan Pasca Banjir.
“Dampak banjir ini, dibeberapa daerah langganan tentu menjadi sebuah perhatian penting dalam upaya penanggulangan bencana yang dapat berdampak kepada terputusnya arus transportasi hingga terisolasinya suatu wilayah,” papar Hermon lagi.
Sementara di tempat berbeda saat ditemui diruang kerjanya, Kepala BPBD Kariadi S Sos mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor menyusul tingginya curah hujan saat ini.
“Peringatan kewaspadaan itu guna mengurangi risiko kebencanaan, kewaspadaan bencana banjir dan longsor itu setelah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika/BMKG mengeluarkan peringatan dini memasuki fenomena La Nina yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan kilat,” tutup mantan Camat Permata Intan ini. (As/Red/BRP)