“Kota Dunia atau Kota Global adalah kota yang menjadi simpul utama dalam jaringan ekonomi global. Istilah kota dunia muncul dalam deskripsi liverpool bulan Mei 1886, oleh the illustrated London News. Patrick Geddes menggunakan istilah kota dunia pada tahun 1915. Istilah kota global dipopulerkan oleh Sosiolog Saskia Sasken dalam karyanya the lobal City: Newyork, London, Tokyo (1991). Presiden Indonesia Jokowi menggambarkan IKN Nusantara sebagai kota yang berstandar internasional dan dilengkapi dengan fasilitas berstandar internasional. Dalam kaitan dengan kota dunia menurut UU IKN Nusantara, visi IKN dinyatakan sebagai kota dunia yang berkelanjutan atau keberlanjutan kota dunia,” ujar Isradi.
Selanjutnya, keberlanjutan kota dunia menurut penjelasan UU no 3 tahun 2022 adalah kota yang mengelola sumber daya secara tepat guna dan memberikan pelayanan secara efektif dalam pemanfaatan sumber daya air dan energi yang efisien, pengelolaan sampah berkelanjutan, moda transportasi terpadu, lingkungan layak huni dan sehat, dan lingkungan alam dan binaan yang sinergis, yang didalamnya juga menetapkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota di dalam hutan (forest city) untuk memastikan kelestarian lingkungan dengan minimal 75% (tujuh puluh lima persen) kawasan hijau, serta rencana Ibu Kota Nusantara dijalin dengan konsep master plan yang berkelanjutan untuk menyeimbangkan ekologi alam, kawasan terbangun, dan sistem sosial yang ada secara harmonis,” ujarnya.
lebih lanjut Isradi menjelaskan, sebagai kota dunia untuk semua, maka Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mesti bermanfaat bagi warga IKN, Kalimantan timur, Kalimantan, Indonesia timur, Indonesia dan dunia. agar bermanfaat bagi warga IKN atau warga lokal, maka diupayakan agar pemindahan dan pembangunan IKN tidak akan merugikan mereka, bahkan mereka mesti dibina dan diberdayakan. untuk itu diperlukan pemetaan di bidang sosial dan ekonomi masyarakat, bagi Kalimantan Timur dan Indonesia Timur, pemindahan dan pembangunan IKN menjadi trigger peningkatan ekonomi di kawasan ini dan menjadikannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Yang pasti pemindahan dan pembangunan IKN di Penajam Paser utara dan kutai kertanegara akan menjadikan kawasan ini terbangun infrastruktur dan konektivitasnya,” harapnya.