baritorayapost.com, BARITO TIMUR – Diduga mendapatkan pelayanan yang buruk dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang, salah satu pasien pada saat itu sangat membutuhkan pelayanan tidak mendapatkan pertolongan dan menghembuskan nafas terkahir/meninggal dunia (MD). Pasalnya pasien yang membutuhkan pertolongan medis merasa diabaikan, sehingga pihak keluarga pasien berencana akan menuntut.
Data yang diterima media ini menjelaskan, pasien seorang wanita inisial E.M (32) warga desa Tampung Ulung, kecamatan Pematang Karau, kabupaten Barito Timur yang dalam kondisi hamil, sebelumnya dibawa ke Poli Klinik Mitra Insani Ampah oleh pihak keluarga, namun karena keterbatasan alat medis, pasien dirujuk ke RSUD Tamiang Layang dalam upaya mendapatkan pertolongan persalinan.
Saat dikonfirmasi awak media, A.S (inisial) selaku pihak keluarga korban yang ada pada kejadian tersebut mengungkapkan bahwa pelayanan RSUD Tamiang Layang dinilai buruk sehingga pihaknya harus mengalami kepergian E.M selama-lamanya sebelum mendapat pertolongan dari RSUD Tamiang Layang.
“Adik ipar saya dalam kondisi mau melahirkan dan Kami bawa ke Poli klinik Mitra Insani Ampah, namun karena keterbatasan alat medis, adik kita langsung dirujuk ke RSUD Tamiang Layang,” ucap A.S saat diwawancara di kediamannya, Sabtu (09/03/2024).
Sesampai di Rumah sakit, kami diterima oleh pihak RSUD Tamiang Layang, namun setelah diperiksa, anak yang ada dalam kandungan tidak ada detak jantung lagi dan dinyatakan meninggal, lanjut A.S menjelaskan.
“Mengetahui hal itu, kami pihak keluarga meminta untuk dilakukan tindakan operasi segera agar dapat menyelamatkan ibunya, namun alasan pihak Rumah Sakit menunggu dokter dan bahkan disarankan ikuti proses persalinan normal,” terang A.S.
Dengan kondisi bayi yang sudah diketahui meninggal didalam kandungan, pihak keluarga pasien merasa khawatir dengan kondisi E.M yang tampak merasa kesakitan dan lemah sehingga pihak keluarga mendatangi pihak RSUD dsn meminta segera menangani pasien hingga terjadi adu mulut.
“Kami harus menunggu 3 sampai 4 jam belum ada pelayanan dan harus adu mulut berdebat dengan dokter,” ungkap A.S
Dianggap menelantarkan pasien dan dinilai buruknya pelayanan RSUD Tamiang Layang, pihak keluarga pasien sebagai korban akan melakukan gugatan hukum kepada pihak RSUD Tamiang Layang.
Sementara, menanggapi tudingan tersebut, pihak RSUD Tamiang Layang, dr. Reinhard menyampaikan klarifikasi melalui video di media sosial terkait kronologis pasien ibu hamil yang meninggal dunia sebelum mendapat pertolongan.
Menurut Reinhard, pasien datang jam 23:30 WIB rujukan dari Poli klinik Mitra Insani Ampah dengan hasil USG janin sudah meninggal dan di Rumah Sakit diperiksa hasil Laboratorium vitalnya kondisi dalam batas normal. Kemudian dari pemeriksaan dalam, pasien dalam keadaan persalinan kala satu fase aktif pembukaan 34 pasien rawat Caesar.
Karena bayi nya sudah meninggal didalam, kita berusaha untuk melahirkan normal, kemudian di UGD pasien di pindah ke kamar salin,” jelas Reinhard saat menyampaikan klarifikasi di video.
Menurutnya, setelah pasien makan merasa sesak dan kemudian dilakukan pertolongan pihak RSUD yang berencana untuk melakukan oprasi emergency, namun sementara menunggu persiapan oprasi emergency dilakukan, tiba-tiba pasien tidak ada respon dan setelah diperiksa, pasien ternyata meninggal. (bunyi pernyataan klarifikasi dr. Reinhard singkat melalui video)
Sejauh ini awak media terus berusaha mengumpulkan data kronologis kejadian dengan menghubungi semua pihak terkait hingga berita ini ditayangkan. (BRP)