Korban Diduga Pelecehan Didampingi Orang Tua Laporkan Oknum ASN ke Polisi

Polres Bartim
Diduga Korban yang didampingi orang tuanya saat melaporkan diduga pelecehan tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah, Kamis, (07/07/2022).

Baritorayapost.com, BARITO TIMUR – Merasa tidak dihargai dengan tindakan diduga oleh berinisial SN yang diduga melakukan tindakan pelecehan. Korban yang didampingi orang tua melaporkan tindak pelecehan tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah, Kamis, (07/07/2022).

Tampak terlihat, korban bersama kedua orang tuanya tiba di Mapolres Barito Timur sekitar pukul 14.00 WIB dan selesai membuat laporan sekitar pukul 15.30 WIB.

Bacaan Lainnya

Saat diwawancarai, ayah korban yang berinisial IH mengatakan, dia datang ke Unit PPA untuk melaporkan pelecehan yang terjadi pada anaknya yang berusia 18 tahun saya saat hendak mengurus Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Orang tua lelaki dari diduga korban pun mengungkapkan awal terjadinya tindak pelecehan. Kala itu anak gadisnya bersama teman-teman datang ke Kepala Bidang salah satu Dinas yang membidangi di Pemkab Bartim untuk mengurus KIP Kuliah.

“Saat itu karena ada syarat kuliah yang belum lengkap maka anak saya disuruh kembali lagi nanti untuk melengkapi berkas yang kurang termasuk slip gaji saya. Selang beberapa hari kemudian remaja putri tersebut datang lagi ke kantor dinas tersebut dan disuruh masuk ke ruang pribadi inisial SN selaku kepala bidang ,” ucap IH usai pelaporan.

“Di ruangan itu awalnya memang terduga inisial SN menanyakan tentang KIP Kuliah, tapi setelah itu dia pindah dari tempat duduknya ke samping tempat duduk anak saya sambil berkata bahwa dia gemas dan ingin mencium pipi anak saya, dan ditolak anak saya,” terang IH.

Lebih lanjut dikatakan IH dalam keterangannya bahwa diduga SN memegang pundak anak IH bahkan memaksa untuk mencium. Saat kembali ke rumah terduga SN juga mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp dan mengatakan bahwa kemarin belum berhasil dicium. “Dia chat malam-malam, juga mengatakan kepada anak saya bahwa tidak apa-apa jika tidak lulus di perguruan tinggi negeri, anak saya bisa bersekolah di perguruan tinggi swasta dengan dibiayai oleh dia (diduga SN) asalkan mau dipacari atau dijadikan selingkuhan,” imbuhnya.

Bahkan, lanjut IH pada hari-hari selanjutnya saat korban menanyakan kepastian terkait KIP Kuliah SN kembali mengingatkan bahwa syarat untuk dia terdaftar KIP Kuliah harus mau dijadikan sebagai pacar.

“Apa yang dilakukan oleh diduga inisial SN merupakan pelecehan bagi keluarga kami oleh karena itu kami minta polisi agar memeriksa oknum diduga SN dan mengusut tuntas karena kemungkinan ada korban yang lain,” bebernya.

Dirinya juga berharap dengan laporan polisi yang dilakukan dapat mendorong korban-korban pelecehan yang lain untuk berani melaporkan ke polisi.

“Bagi anak-anak yang pernah menjadi korban, ayo sama-sama buka suara untuk kita memperbaiki keadaan Barito Timur ini sehingga kedepannya tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban pelecehan,” ajak IH.

Aparat setempat melalui Kanit PPA Satreskrim Polres Barito Timur, Aiptu Mahmudi saat dikonfirmasi awak media ini membenarkan korban pelecehan telah menyampaikan laporan dugaan pelecehan yang dilakukan SN. “Sudah, lagi diperiksa,” jawabnya singkat melalui pesan tertulis.

Sementara sampai berita ini dinaikan, media ini sudah berupaya untuk melakukan konfirmasi meminta klarifikasi dari yang oknum yang diduga SN hak sanggah dan hak jawab masih belum bisa dihubungi untuk memberikan jawaban. (BRP)

Pos terkait