BARITORAYAPOST.COM (Barito Timur) – Diduga tak bisa berenang, bocah yang baru saja duduk di bangku Sekolah Dasar kekas III berusia 10 tahun ditemukan mengambang tak bernyawa di sebuah kolam bekas galian yang berada tak jauh dari salah satu kantor dinas di kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur (Bartim) Provinsi Kalimantan Tengah.
Dari laporan yang disampaikan Polres Bartim atas realis yang diterima Redaksi Baritorayapost.com menjelaskan bahwa penemuan jasad bocah inisial (PS) ditemukan pada hari Sabtu tanggal 04 September skj 10.00 Wib SPKT Polsek Dusun Timur yang telah menerima laporan dari masyarakat.
Menurut keterangan dari pelapor WK (53) warga setempat dan beberapa saksi, jasad PS ditemukan sudah lebih dari 24 jam, dan langsung melaporkan kepada petugas kepolisian terdekat yakni Polsek Dusun Timur.
Tanpa menunggu lama, petugas kepolisian yang di Pimpin Kanit Reskrim Sek Dustim menuju TKP dengan membawa APD dan Alat Ident, jarak yang di tempuh dari Mako Sek Dustim menuju TKP sekitar 2 Km dengan melalui jalan pemukiman masyarakat.
Dalam pemeriksaan awal korban di TKP Anggota Polsek Dustim langsung memasang Police Line di sekitar Mayat Korban dan saat melakukan pemeriksaan tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan pada tubuh korban. Informasi dari Saksi bahwa menemukan Mayat Korban Skj. 08.30 Wib.
Dijelaskan Kapolsek Dustim, Iptu, Fery Endro. P, SE, bahwa menurut keterangan warga setempat Mayat Korban kemungkinan berenang di parit bekas galian tersebut dan tenggelam, kemudian anggota Polsek Dustim membawa mayat korban menggunakan R4 Patroli Polsek dan mayat Korban dibawa ke RSUD Tamiang Layang dilakukan Visum et Repertum ( VER ).
“Mayat Korban rencana langsung dimakamkan di TPU Kel. Tamiang Layang. Adapun barang bukti yang ditemukan adalah 1 (satu) lembar Baju Kaos anak dengan celana dan sepasang sandal,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkan Kapolsek Dustim, Ayah kandung PS yang menjadi Korban tenggelam tersebut menolak mayat anaknya untuk dilakukan autopsi (bedah) mayat dan menyatakan ikhlas dan merelakan anaknya meninggal tenggelam.
“Informasi dari orang tua korban bahwa Korban meninggalkan rumah sejak hari Jumat 03 September 2021 Skj. 13.00 Wib bersama teman – temannya, dan korban tidak ada pulang ke rumah orang sejak pergi bersama temannya, ada dugaan bahwa korban meninggal dunia akibat tidak bisa berenang dan tenggelam di genangan parit bekas galian,” ungkap Fery.
Prosesi pemakaman diserahkan kepada keluarga yang sebelumnya mayat korban telah di mandikan dan di kafankan di RSUD Tamiang Layang. “Pada mayat korban hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda tanda kekerasan dan mayat di perkirakan sudah tenggelam selama satu malam dengan kondisi perut kembung dan ada pembengkakan akibat terendam di air,” pungkasnya. (YCP/BRP/Red).