RSUD Cilacap Dapat Bantuan Tiga Unit Ventilator Buatan BPPT


BARITORAYAPOST.COM (Cilacap) –
RSUD Cilacap, Jawa Tengah mendapat bantuan alat kesehatan untuk pasien Covid-19, yakni Emergency Ventilator dari Komisi VII DPR RI yang bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI, Jumat (17/9/2020) malam. 

Bacaan Lainnya


Penyerahan bantuan diserahkan langsung oleh Sugeng Suparwoto, Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, dan diterima Plt Direktur RSUD Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, di Aula Lantai 3 RSUD Cilacap.


Saat ini  menurut Sugeng, pihaknya baru menyerahkan satu unit. Dua unit lagi akan menyusul segera. 


Pramesti mengatakan, hingga saat ini RSUD Cilacap merawat 165 pasien Covid-19. “Alat ini belun digunakan karena sudah tidak ada yang memakai. Alat ini digunakan untuk pasien dengan pernafasan berat. Tapi alat ini harus kita miliki,” ucapnya. Untuk itu, pihaknya berterimakasih kepada BPPT RI atas bantuan ini.


Sugeng Suparwoto mengatakan, Covid-19 ini luar biasa. Komisi VII DPR RI dan Fraksi Partai NasDem berjuang agar banyak RSUD mempunyai alat sendiri. Sebab, alat ini adalah produksi dalam negeri.


“Kita harus mencintai produk bangsa sendiri,” ucap Sugeng Suparwoto.


Menurut Sugeng, setelah lolos uji alat di Kementerian Kesehatan RI, Indonesia sudah bisa memproduksi ventilator sendiri. Butuh 20-an alat emergency ventilator. “Mudah-mudahan berguna bagi kita semua,” ujarnya. 


Sugeng  menjelaskan, alat kesehatan emergency ventilator merupakan salah satu alat yang sangat dibutuhkan bagi penderita penyakit pernafasan. Terlebih karena Covid ini pernafasan menjadi sebuah penyakit ikutan yang memperparah. Bahkan, secara statistik barang siapa yang ada penyakit bawaan diserang Covid, maka di situ angka kematiannya relatif tinggi. Ventilator ini merupakan karya bangsa, karya BPPT dan LEN (Lembaga Elektronika Nasional). 


Dengan diproduksinya ini maka kita mampu. Hari ini alat kesehatan kita sebagian besar (80 persen) masih impor. “Betapa kita harus mampu memproduksi alat kesehatan sendiri. Kesehatan merupakan satu sisi yang sangat penting bagi eksistensi sebuah bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang sehat jasmani dan rohani,” ungkapnya. 


Ditanya akan disebar ke seluruh Indonesia, ia mengatakan tergantung jumlah rumah sakit. 


“Tahun ini lebih 500 buah yang diproduksi BPPT. Akhir bulan ini sekitar 100 buah dibuat. Saya sebagai mitranya Menristek dimana LPK-nya ada BPPT, LIPI, Batan, untuk menghasilkan semua itu. Dalam rapat-rapat kami selalu mendorong para penghasil ristek ini untuk menghasilkan terapan-terapan guna dipakai masyarakat. Dan Komisi VII bermitra dengan ESDM dan Ristek dengan LPK yang banyak itu,” beber Sugeng Suparwoto. (est)

Pos terkait