Untung menjelaskan, produksi ikan tahun 2021 mengalami penurunan dibanding akhir tahun 2020. Hal itu karena musim paceklik yang dihadapi nelayan dari Januari hingga Maret 2022.
Untuk itu, katanya, para anggota bersabar dan tetap menjual hasil tangkapan ke TPI.
Pada RAT ini, Untung Jayanto secara aklamasi terpilih kembali menjadi Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap periode tahun 2022-2027.
Untung menyampaikan, hingga akhir tahun 2021 jumlah anggota KUD Mino Saroyo tercatat 8.441 orang, pengurus 39 orang, dan karyawan 100 orang.
Terkait pengelolaan, biaya administrasi lelang (BAL) yang dikelola KUD, Untung Jayanto menyebut dari nelayan 3,5 persen dan penjual (bakul) ikan 2 persen.
“Dari 5,5 persen, sebesar 2,4 persen dikelola untuk operasional TPI, dan 0,5 persen untuk biaya operasional DPC HNSI Cilacap,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua HNSI kabupaten Cilacap, Sarjono meminta kepada Pemkab Cilacap untuk mempermudah perizinan bagi nelayan. “Mohon supaya perizinan dimudahkan, terutama SIUP dan SIPI bagi para nelayan yang belum memiliki keduanya. Tolong dibina, jangan dibinasakan,” katanya.
Sarjono mengimbau kepada nelayan yang belum memiliki pas kecil untuk segera membuat, sebab berbagai keuntungan bakal didapat nelayan pemilik kartu, termasuk bantuan pemerintah.
Bupati Cilacap melalui Kepala Dinas Perikanan Ditiasa Pradipta berharap kepada peserta rapat untuk memanfaatkan sebaik-baiknya momen ini mengingat pentingnya peran KUD.
“Keberadaan KUD Mino Saroyo berperan dalam pemberdayaan nelayan. Karena itu pemerintah daerah akan mendukung melalui kebijakan-kebijakan yang diperlukan,” ungkap Didit – sapaan akrab Ditiasa Pradipta.
Ketua Puskud Mina Baruna Provinsi Jawa Tengah, Taryono berpesan agar anggota KUD Mino Saroyo memilih pengurus yang kober, bener, dan pinter.
“Kober artinya sempat mengurus, bener orangnya benar dalam menjalankan tugas. Dan pinter artinya pintar dalam mengelola,” ucapnya. (Est/BRP)