Peta poligon, kata Inapriani, menjadi salah satu syarat administratif penting untuk menghindari tumpang tindih bantuan pemerintah kepada kelompok tani. Selain itu, pemahaman terhadap uji tanah rawa diharapkan mampu membantu petani mengenali karakteristik lahan mereka sebelum menanam.
“Target akhir dari kegiatan ini adalah agar petani benar-benar menanam di lahan Oplah tahun 2024 dan mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP). Tentunya dengan peningkatan indeks pertanaman ini, diharapkan produktivitas pertanian juga akan ikut meningkat,” jelasnya.
Sedangkan kegiatan tahap kedua direncanakan akan diadakan pada bulan Juli mendatang.
“Pada kegiatan kedua nanti materi akan difokuskan tentang pemupukan, termasuk pembuatan pupuk organik secara mandiri oleh petani,” pungkasnya.
Pembukaan acara yang materinya dibawakan oleh tim dari Kementerian Pertanian itu, juga dihadiri oleh Plh Pabung Kodim 1012 Buntok, Kabid Ketahanan Pangan, para Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan undangan lainnya. (BRP)