Melihat Kerukunan Umat Beragama, FKUB Pulpis Kaji Banding ke Kampung Sawah Bekasi

Kejari Pulpis Dr Priyambudi (kemeja putih) bersama Ketua FKUB Kota Bekasi H Abdul Manan dan didampingi Ketua FKUB Pulpis Ustad Suryadi bersama jajarannya saat meninjau kampung kerukunan di Kota Bekasi, baru-baru tadi. (Foto: IST)

baritorayapost.com, PULANG PISAU – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pulang Pisau melaksanakan Kaji Banding ke FKUB Kota Bekasi.

Kedatangan Rombongan FKUB Kabupaten Pulang Pisau dipimpin Kepala Kejaksaan Negeri Pulang Pisau Dr. Priyambudi, SH MH selaku Penasehat, didampingi KH Suriyadi, S.Pd.I MM selaku Ketua FKUB sekaligus Ketua MUI, H. Amruddin, S.Ag, M.Pd.I selaku Kepala Kantor Kemenag, Sekretaris FKUB, Khairani, S.Ag, Drs. Sumadi selaku Kabag Kesra Pemkab Pulpis, dan unsur pemuka agama yang ada di dalam FKUB diterima langsung H. Abdul Manan selaku Ketua FKUB Bekasi didampingi jajaran pengurus di kantor FKUB setempat.

Bacaan Lainnya

Dalam pertemuan tersebut tersebut membahas tentang bagaimana merawat pluralitas kehidupan beragama, hubungan dan dukungan dari pemda, merancang program kegiatan, bagaimana problem solving jika ada permasalahan di masyarakat dan bagaimana langkah-langkah antisipasi, serta bagaimana hubungan dan kegiatan dengan Forkopimda.

Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Kampung Kerukunan atau Kampung Pancasila yang terletak di Kampung Sawah, kota Bekasi.

Dimana di kampung tersebut terdapat tiga rumah ibadah yang saling berdekatan. Jaraknya tak lebih dari 100 meter. Masing-masing Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi, Gereja Kristen Pasundan (GKP) milik umat Protestan dan Gereja St. Servatius tempat umat Katolik dan biasa disebut Segitiga Emas.

” Toleransi antar umat beragama di Kampung Sawah sudah terbentuk sejak jaman dahulu. Mereka beragama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan lainnya hidup rukun dan saling menghargai. Sikap itu terus diwariskan ke anak cucu hingga saat ini, ” ucap Ketua FKUB Bekas H Abdul Manan

” Usia tempat ibadah di kampung ini tergolong tua. Gereja Kristen Pasundan GKP adalah yang tertua, berdiri pada 1874. Kemudian disusul Gereja St Servatius pada 1896, ” jelasnya

Sementara itu kata Abdulanan, Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi baru berdiri pada 1965

Sikap toleran masyarakat Kampung Sawah ini lanjutnya, juga ditunjukkan dengan banyaknya tempat ibadah setidaknya berdiri sebanyak 36 gereja dan ratusan masjid serta musala.

” Ada pula sekolah umat Hindu dan Vihara, kerukunan yang terus terjaga baik di Kampung ini sejalan program Kementerian Agama yang mendorong masyarakat hidup damai dengan menjalankan agama secara moderat, ” tandasnya

Mereka kata Abdul Manan saling bersilaturahmi, saling berkunjung, baik dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun keagamaan.

” Selain itu, Kampung ini juga mempunyai kegiatan rutin sebagai wadah berkumpul para tokoh agama dan masyarakat, termasuk perangkat pemerintahan. Namanya Ngariung Bareng, ” bebernya

Sementara Kepala Kejaksaan Negeri Pulang Pisau Dr Priyambudi SH MH mengatakan Kota Bekasi dipilih sebagai tujuan kaji banding lantaran memiliki tingkat toleransi yang tinggi untuk menjaga kerukunan antar umat,

“Informasi dan Best Practice yang kita peroleh dari FKUB Kota Bekasi khususnya di Kampung Kerukunan kota Bekasi, nantinya akan diterapkan dalam rangka merawat keharmonisan dan kerukunan antar umat di Kabupaten Pulang Pisau, ” tutup Priyambudi. (BRP).


Pos terkait