Pertama; penguatan budaya kerja dan employer branding, kedua; percepatan peningkatan kapasitas SDM, ketiga; peningkatan kerja dan sistem penghargaan, keempat; pengembangan talenta dan karya, kelima; penguatan platform dan teknologi dan analitik, dan keenam; perancangan jabatan, perencanaan dan pengadaan SDM,” paparnya.
Menteri Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa transformasi digital mengharuskan organisasi atau perusahaan untuk berubah dengan cepat, termasuk dalam hal ini proses bisnis yang juga berubah dengan memanfaatkan teknologi informasi memangkas tahapan-tahapan yang ada.
Transformasi digital membuka lapangan pekerjaan yang baru, sekaligus juga menyebabkan hilangnya beberapa jenis pekerjaan. Transformasi digital menuntut setiap orang mempunyai digital skills, antara lain kemampuan menggunakan teknologi, kemampuan komunikasi, dan kolaborasi dengan berbagai sektor,” tandasnya.
Pembukaan program DLA 2021 juga menghadirkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo; Hary Budiarto, perwakilan Oxford University Vicki Nash, Eduardo Araral dari National University of Singapore, dan Zhu Xufeng.
Dalam laporannya, Kepala Badan SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto menyatakan, panitia telah menerima 344 calon peserta pada tahpa pertama pendaftaran. Setelah dilakukan seleksi yang ketat, terpilih 95 peserta program DLA.
Para peserta sudah hadir di pagi hari ini (pembukaan DLA) sebanyak 38 dari sektor pemerintahan, 30 dari akademisi, 14 dari sektor privat, 10 dari BUMN dan BUMD, 2 peserta dari Polri, dan satu peserta dari Anggota DPR,”.
Menurut Kabalitbang SDM Hary Budiarto, Kementerian Kominfo juga telah membuka pendaftaran tahap kedua terhitung dari tanggal 10 sampai 24 September 2021.
Kami mengharapkan para pimpinan dari berbagai wilayah Indonesia bisa melakukan pendaftaran yang tahap kedua ini,” imbuhnya. (Ria/Red/BRP).