Amburadulnya Manajemen Lama, Membuat PT. BMB Merugi Miliaran Rupiah

Camp PT. BMB (Foto: Istimewa)

baritorayapost.com, PALANGKA RAYA – Pernyataan Manajemen baru PT Berkala Maju Bersama ( PT BMB ), melalui Basirun Panjaitan, selaku direktur, yang mengatakan, “ berdasarkan hasil audit independen, di bawah kendali manajemen lama, dengan direktur Cornelis Nalau Anton, PT BMB mengalami kerugian kurang lebih Rp350 Miliar, baik dari awal pengurusan perizinan hingga pembukaan lahan yang sampai saat ini banyak bermasalah. Anehnya pengurusan perizinan PT BMB, hampir habis Rp100 Miliar”, kata Basirun.

Basirun menambahkan, “ Sejak pembukaan lahan, PT BMB dibawah direktur Cornelis Nalau, yang hanya memiliki saham 3 persen (tanpa penyertaan modal) banyak melakukan pembukaan lahan baru, yang prosesnya tidak sesuai aturan main yang benar. Terkait pendataan kepemilikan hak tanah serta tidak adanya penyerahan kerjasama atau kemitraan kepada PT BMB, sehingga perusahaan mengalami kerugian sangat besar ”

Bacaan Lainnya

Tudingan amburadulnya pengeloaan PT BMB, dibawah kendali manajemen lama diduga mengandung kebenaran.

Kepada Wartawan, Asisten Sustainability PT BMB, Sumardie, Spi, mengatakan, Saat dikelola manajemen yang lama, PT BMB diduga bekerja secara serampangan sehingga merugikan perusahaan dan masyarakat yang seharusnya menerima Plasma.

Sumardie menduga “ saat PT BMB dikelola manajemen yang lama, ada oknum petinggi perusahaan yang sengaja membuat pelanggaran dan bekerja tidak sesuai aturan yang berlaku, untuk keuntungan pribadi atau kelompok kecilnya saja “

Sumardie yang juga warga Dayak, asli Pulang Pisau mencontohkan, salah satu perjanjian, atau kerja sama yang dilakukan oleh PT BMB Manejemen yang lama, diduga keras merugikan perusahaan hingga 2, 8 miliar rupiah, berupa kerja sama yang diduga tidak sesuai aturan hukum maupun aturan perusahaan yang sehat.

“ Selaku Direktur , Mewakili PT BMB, Cornelis Nalau Anton, melakukan kerja sama dengan Dewan Adat Dayak ( DAD ) Kalteng, yang tujuannya mulia, untuk membantu/mendukung kemajuan Orang Dayak melalui organisasi DAD Kalteng, Tetapi ironisnya, dana bantuan sebesar 50 juta rupiah per bulan, dengan total pengiriman sebesar 2,8 miliar rupiah, tidak masuk ke rekening Dewan Adat Dayak Kalteng selaku organisasi, tetapi ironisnya uang bantuan dari PT BMB, masuk ke rekening Letambunan, salah satu pengurus DAD, yang menurut informasi, merupakan orang yang sangat dekat dengan Cornelis Nalau “ kata Sumardie.

Sumardie menambahkan, “melalui satu contoh yang merupakan fakta, karena ada perjanjian kerja samanya, dan ada pengiriman uang dari PT BMB, silahkan masyarakat menilai, apakah kerja sama tersebut, sesuai dengan aturan main, atau sesuai manajemen perusahaan yang sehat, atau hanya akal-akalan saja untuk merugikan perusahaan, tetapi menguntungkan pribadi dan kelompoknya “

Menutup pernyataannya, Sumardie menegaskan, “ Ia tidak bermaksud menghakimi, tetapi silahkah masyarakat menilai, karena Ia berbicara apa adanya, sesuai fakta dan data”

Secara terpisah Cornelis A. Nalau selaku managemen PT. BMB yang lama saat dikonfirmasi wartawan baritorayapost.com, Selasa (6/12/2022) kemarin, terkait pernyataan Manajemen PT BMB yang baru tersebut melalui pesan whatssup WA tidak memberikan respon dan jawaban meskipun pesan sudah masuk.

Perusahaan Besar Swasta (PBS) PT Berkala Maju Bersama (PT BMB) adalah perusahaan yang bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit, dan beroperasional, di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan merupakan penanaman modal asing, anak perusahaan dari Malaysia.

Saat berdirinya PT BMB, Saham terbesar dimiliki pemodal dari Malaysia, yakni 94 persen, sedangkan saham tanpa penyertaan Modal sebesar 3 atas nama Cornelis Nalau Anton.(BRP).

Pos terkait