Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han)
BARITORAYAPOST.COM (Manokwari) – Di penghujung Bulan Suci Ramadhan tahun 2021 ini, Kodam XVIII/Kasuari memberikan bingkisan untuk anak-anak yatim piatu dan warga kurang mampu (kaum duafa) yang berada Kampung Aimasi, Satuan Pemukiman 3 (SP 3), Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Kegiatan yang bertajuk bakti sosial (Baksos) ini dipimpin langsung oleh Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) yang didampingi Ketua Persit KCK PD XVIII/Kasuari, Ny. Ade Nyoman Cantiasa, Senin (10/5/2021).
Bingkisan sebagai Berkah Ramadhan yang dibagikan dalam Baksos sejumlah 78 paket, terdiri 49 paket bingkisan untuk para kaum duafa dan 29 paket untuk anak-anak yatim piatu yang ada di Yayasan Salafiyah, Prafi, Manokwari.
Kepada para duafa dan anak-anak yatim piatu, Pangdam berpesan agar selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
“Kita masih bersyukur diberikan tangan, kaki, mata karena masih ada saudara-saudara kita yang lebih berat menjalani hidup ini. Untuk itu, sekali lagi mari kita selalu bersyukur karena diberikan kesehatan dan kehidupan sampai dengan detik ini,” pesannya.
Terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan, dirinya berharap agar mereka yang tengah menjalani ibadah tersebut berhasil meraih kemenangan.
“Ibadah puasa ini ibaratnya kita harus mampu mengendalikan diri kita, harus mampu jujur melaksanakan kegiatan puasa, mampu mengendalikan hawa nafsu. Itulah ujian-ujian yang diberikan oleh Tuhan,” ucap Mayjen I Nyoman Cantiasa.
Tentang ketentuan larangan mudik lebaran yang dikeluarkan pemerintah, pucuk pimpinan Kodam XVIII/Kasuari ini mengajak warga masyarakat menaatinya.
“Mari kita ikuti apa yang menjadi imbauan pemerintah tersebut. Selanjutnya apa yang menjadi tradisi, budaya, adat, yang paling penting adalah faktor kemanusiaan, dimana tidak boleh ada korban-korban lagi karena Covid-19. Ini merupakan perintah dari pemerintah untuk terhindar dari hal-hal yang tidak baik. Pengalaman tahun lalu harus kita jadikan pembelajaran. Tahun ini kita bertekad agar Covid-19 ini selesai sehingga tahun depan kita bisa melaksanakan lebaran atau pulang kampung,” katanya.
Adapun kepada anak-anak yatim piatu di yayasan, Pangdam berpesan agar mereka rajin belajar. Ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan para pengasuh, pembina, dan ustaz agar diikuti dengan baik, karena tokoh agama ini mengajarkan sesuatu yang baik, agama juga dibangun dalam rangka untuk manusia itu baik, jangan sampai ada kejadian-kejadian seperti di Timur Tengah (ISIS) dan lain sebagainya, yang mengatasnamakan agama dan Tuhan lalu boleh membunuh orang lain.
“Di agama Islam ada yang namanya ‘Hablum Minannas’ (tentang hubungan baik antar manusia satu dengan manusia lainnya). Agama Kristen (Nasrani) ada yang namanya ‘Cinta Kasih’ dan di Hindu juga ada namanya ‘Tat Twam Asi’ (itu adalah engkau, engkau adalah dia) untuk kehidupan yang rukun dan damai,” jelasnya.
“Jadi mari kita jalankan agama dan kepercayaan kita masing-masing dengan baik. Terakhir, kepada bapak ibu kaum duafa saya minta untuk tetap menjaga kesehatan,” tutup Pangdam XVIII/Kasuari.
Di bagian lain, Ketua Yayasan Salafiyah, Abdul Kholik Bukhori menyatakan bangga sekaligus berterima kasih atas kegiatan Baksis yang dilakukan Kodam ke tempatnya.
BACA JUGA:
“Kami merasa gembira, bangga, dan berterima kasih karena kampung kami dipilih sebagai tempat untuk menyalurkan bingkisan bagi kaum duafa dan yatim piatu. Kami selalu berdoa agar Panglima dan Ibu beserta para pejabat dari Kodam selalu diridhoi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa. Juga terus diberikan kesehatan, kekuatan, dan diberkati oleh Tuhan dalam menjalankan tugas sehari-hari,” ucapnya.
Tatap muka yang dilanjutkan dengan pemberian bingkisan bertempat di Balai Kampung Aimasi ini dihadiri Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Djoko Andoko, para pejabat Kodam XVIII/Kasuari, Wakil Ketua Persit KCK PD XVIII/Kasuari beserta pengurus, Kapolsek Prafi, Kepala Distrik Prafi, Kepala Kampung Aimasi, anggota DPRD Kabupaten Manokwari, dan para kaum duafa, serta anak-anak yatim piatu dari Yayasan Salafiyah.
(Pendam XVIII/Ksr)