
BARITORAYAPOST. COM (Jakarta) – Untuk ke sekian kalinya datang usulan agar Pilkada yang telah ditetapkan jatuh pada 9 Desember 2020 itu ditunda.
Apa Sebab? Pasalnya, sudah tiga orang penyelenggara dan pengawas di tingkat pusat yang terkonfirmasi terpapar Covid-19.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, mengumumkan bahwa dirinya terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu diketahui usai Arief menjalani tes PCR atau swab test pada Kamis (17/9/2020).
Setelah itu disusul Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik juga dinyatakan positif tertular Covid-19.
Sebelumnya, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ratna Dewi Pettalolo juga dinyatakan positif.
Merespon kenyataan itu Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) kembali mendorong penundaan Pilkada 2020.
Mantan Wapres Jusuf Kalla juga meminta, Pilkada serentak 9 Desember 2020 itu ditunda. Penundaan itu sampai ditemukannya. Vaksin corona.
Dia khawatir, penyelenggaraan Pilkada tanpa aturan ketat akan meningkatkan jumlah positif Corona.
“Saya sarankan ditunda dulu sampai beberapa bulan sampai vaksin ditemukan dan vaksin ditemukan nanti langsung menurun itu (Corona),” ujarnya.
Menurut Ketua PMI ini, di tengah pandemi saat ini, KPU harus membikin syarat-syarat berkumpul pada kampanye Pilkada. Misalnya kampanye hanya boleh dihadiri 50 orang orang. Jika yang datang raturan maka KPU harus tegas. Menurut dia, keselamatan dan kesehatan masyarakat lebih diutamakan pada kondisi saat ini. (yes/red/BRP)