BARITORAYAPOST.COM (Barito Timur) – Guna meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dan kinerja, anggota Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) kabupaten Barito Timur, provinsi Kalimantan Tengah lakukan pendidikan dan latihan pembuatan Portopolio Digital Pengawas, di aula SDN 03 Tamiang Layang, Rabu (30/06/2021).
Diketahui, Portopolio Digital adalah suatu aplikasi yang dapat digunakan melalui komputer atau dapat di akses melalui handphone yang berfungsi sebagai kepengawasan sekolah binaan se- Kabupaten Barito Timur.
Jumakir Joutomo, selaku Ketua APSI Bartim kepada awak media mengakan bahwa tujuan pelatihan tersebut dapat mempermudah kinerja pengawas yang dilakukan secara Digital dan dapat dipublikasikan melalui aplikasi.
“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dan meningkatkan kinerja dari pengawas sekolah tersebut,” jelas Jumakir.
Menurutnya hasil dari kegiatan tersebut dapat menghasilkan 4 poin yang menjadi harapan.
- Pengawas sekolah mampu membuat Portopolio.
- Pengawas sekolah mampu mengaplikasikan dalam kepengawasan di sekolah.
- Sebagai Publikasi untuk disampaikan ke pemangku kepentingan.
- Menginformasikan bahwa keberadaan pengawas sekolah masih eksis.
Adapun data kegiatan yang dapat di akses pada aplikasi adalah pelaksanaan, pembimbingan, pembinaan dan evaluasi terkait kegiatan sekolah.
“Contohnya pembinaan guru dan kepala sekolah dalam kompetensi tertentu, itu dilaporkan dan dimasukkan dalam web,” ungkap Jumakir.
Selain itu ada laporan kegiatan yaitu, laporan pembinaan kegiatan pengawas sekolah, laporan pemantauan standar nasional pendidikan dan laporan kegiatan penilaian kinerja guru pada program tersebut, lanjutnya.
“Ada evaluasi laporan yang masuk dalam bentuk Portopolio. Dan Portopolio pengawas yang berjumlah sebanyak 51 pengawasaan di Bartim yang masuk di web APSI,” sebut Jumakir.
Diteruskan Jumakir, bahwa web APSI yang digunakan untuk semua pengawas dari TK, SD, SMP, SMK, SMA dan Kemenag hingga dapat diakses secara umum yang bisa dilihat melalui google (APSI Barito Timur).
Lebih lanjut, kita lakukan kegiatan ini karena keberadaan kami dipertanyakan. “pengawas itu ngapain sih, ada gak dan kegiatannya apa?. Saya punya inisiatif dengan melakukan kegiatan Portopolio agar dapat diaplot di google APSI dan dilihat, bagaimana kinerja pengawas sekolah,” tuturnya.
“Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini ada 10 aplikasi yang diwajibkan sebagai pendukung untuk masuk dalam Portopolio itu dan harus dipahami pengawas,”pungkasnya. (YCP/Red).
