BARITORAYAPOST.COM (Barito Timur) – Untuk kesekian kalinya masyarakat Desa Dambung dikunjungi Bupati kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Ampera AY Mebas, SE.,MM bersama rombongan yang terdiri dari motor trael dan beberapa kepala dinas terkait dalam rangka menyerap aspirasi dan keluhan warga desa yang termasuk di wilayah terpencil dan masuk dalam zona perbatasan antara Kalteng dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Diketahui, keberadaan Desa Dambung, Kecamatan Dusun Tengah selama ini menjadi sangketa yang masih menjadi perbincangan publik atas wilayah yang belum juga mendapat hak paten dari kedua belah pihak, namun menurut sejarah dan pengakuan para tokoh masyarakat setempat menjelaskan Desa Dambung masuk dalam wilayah kabupaten Barito Timur.
Menyikapi hal tersebut, Bupati, sepakat memperjuangkan harapan masyarakat yang menginginkan status dan keberadaan wilayah Desa Dambung dalam pemerintahan kabupaten Bartim sehingga perlunya perhatian khusus pada desa Dambung untuk membangun akses utama yaitu jalan menuju desa tersebut.
Sesuai dengan visi misi Pemerintah yang amanah untuk mensejahterakan masyarakat, maka sebagai kepala daerah, Ampera terus berjuang dan berupaya memenuhi permintaan masyarakat Desa Dambung dengan memberi pelayanan kesehatan dan pendidikan bahkan memberi kenyamanan untuk sarana yang saat ini dalam proses pengerjaan akses jalan kurang lebih sepanjang 40 kilo meter tersebut.
Saat diwawancarai awak media pada kesempatan tersebut Bupati menjelaskan bahwa permintaan masyarakat dapat dipenuhi dengan pengerjaan jalan yang menghubungkan Desa Garunggung dan Desa Dambung Kecamatan Dusun Tengah melalui Dinas PUPR dan dukungan dari pihak terkait.
“Saat ini akses jalan menuju desa Dambung dapat ditempuh hanya beberapa jam dan sudah bisa dilalui kendaraan roda 4, berbeda dengan sebelumnya yang sulit dilalui mobil,” ucap Bupati kepada awak media di Tamiang Layang, Minggu (04/07/2021).
Orang nomor satu di Bumi yang berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah Ini menanggapi permintaan masyarakat, dirinya sejauh ini telah meninjau langsung wilayah desa Dambung dan menyerap aspirasi warga setempat dan merespon apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Disana kita melakukan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan sekaligus menyampaikan edukasi tentang manfaat dari vaksinasi yang rencananya akan kita lakukan di desa Dambung, agar masyarakat pendapat kemudahan dan tentunya terhindar dari Covid-19,” ungkap Ampera.
Selain membuka wawasan dan tanya jawab kepada masyarakat dari adat istiadat, kita mendengarkan keluhan dan usulan masyarakat sebagai aspirasi yang akan kita penuhi, agar dapat membantu atau menopang kebutuhan perekonomian di desa tersebut, lanjutnya.
“Kita akan coba memenuhi permintaan mereka dengan membuka akses jalan sampai keperkampungan melalui Dinas PUPR, berikan kesehatan oleh tenaga medis dari Dinas Kesehatan dan membantu perekonomian masyarakat melalui Dinas Pertanian dan pembudidayaan yang di fasilitasi dari Dinas Pernikahan dan Peternakan kepada masyarakat,” jelas Bupati.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menegaskan bahwa tidak ada larangan kepada siapa pun yang ingin bertempat tinggal di Desa Dambung, karena menurutnya setiap bangsa negara mempunyai hak untuk berdomisili di sebuah wilayah yang juga masuk dalam NKRI.
“Kita adalah NKRI, jadi tidak ada salahnya bila ada warga yang ingin bertempat tinggal di Desa Dambung, pada intinya wilayah tersebut masih milik Bartim yang rata-rata warganya berasal dari suku Lawangan dari kecamatan Dusun Tengah,” tutur Ampera.
Ampera juga menegaskan bahwa akan mempertahankan Peraturan daerah (Perda) dalam pembentukan desa Dambung tidak akan dicabut walaupun ada Peraturan menteri dalam negeri (Permendagri) No 40 Tahun 2018 tentang tata batas.
“Kita tetap komitmen memperjuangkan desa Dambung. ‘Perda pembentukan desa Dambung tidak akan kita cabut apapun yang terjadi’ kita tetap berupaya,” pungkasnya.
Pada kegiatan tersebut, Bupati bersama rombongan kurang lebih 60 orang dengan motor trael dan 6 mobil yang juga melibatkan TNI-Polri serta turut hadir Sekretaris Daerah Panahan Moetar, Kadis PUPR, Yumail J. Paladuk, ST.,MAP, Kadis Pertanian dan Ketahan Pangan Trikorianto, Kadis Peternakan dan Perikanan Michael beserta beberapa kepala Bidang terkait OPD kabupaten Bartim. (YCP/Red)
