baritorayapost.com, MURUNG RAYA – Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) yang berlokasi di wilayah administrasi dua kecamatan yaitu, Kecamatan Barito Tuhup Raya (Batura) dan Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya (Mura) Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah lama dicabut resmi dan sudah inkracht oleh pemerintah usai ditemukan pelanggaran tentang pengalihan hak atau sebagai penjaminan atas utang ke PT Borneo Lumbung Energi dan Metal (BLEM) ke Bank Standard Chartered Singapura. Pelanggaran diketahui dari Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada 4 April 2016.
Sebelum diserahkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) Blok Kohung dan Telakon di Kabupaten Murung Raya (Mura), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang sebelumnya dikelola PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) seiring dengan waktu berjalan, namun realita dilapangan eks tambang AKT kini telah beraktivitas kembali sejak tahun 2019 – 2023 saat ini dan terdapat 3 (tiga) lokasi yang di tambang oleh AKT.
Hal tersebut diceritakan oleh salah satu warga setempat kemudian hasil penelurusan tim media ini ke lokasi tambang AKT pada Kamis (19/01/2023) lalu, keterangan warga bahwa memang benar AKT sejak tahun 2019 – 2023 saat ini telah melakukan aktivitas menambang batubara.
Dikatakan bahwa ada 3 titik tambang (Pit) AKT yang saat ini sedang di expose / digali diambil batubaranya yang sebelumnya di land clearing adalah:
- Pit 10 (Blok Malangan/Semantut)
- Pit 8 Nouth,
- Pit 8 South.(Area blok bukit Hantu).

Keterangan warga setempat bahkan ada kemungkinan patut diduga mereka melakukan kegiatan itu di kawasan hutan lindung pelaci, kalau dari bukit tower arah semantut yang dulu asal desa Tawai Haui kelihatan alat berat mereka bekerja, apa lagi saat ini musim durian di Semantut warga-warga disini banyak yang ikut mencari durian sangat dekat dengan tambang AKT, dan kami pernah dimarahi, ya bukan marah ditegur oleh orang AKT mengatakan, “Jangan lagi mencari buah durian disekitar sini bisa bahaya karena kami tiap hari peledakan tambang “, kata salah satu sumber warga setempat (red: minta namanya tidak disebut) yang kebetulan juga pemilik buah durian di dekat tambang AKT.