Korban Arisan Yang Dirugikan Terus Bermunculan, Berharap Uangnya Kembali

BARITORAYAPOST.COM (Barito Timur) – Ternyata selain Tuti dan Jumiati yang bersuara meminta pertanggungjawaban dari bandar Arisan Bersama, tim awak media menelusuri korban lainnya dan mendapatkan tiga ibu rumah tangga yang berdomisili di kelurahan Ampah kota, kecamatan Dusun Tengah kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah berharap uang yang selama ini disetor untuk Arisan meminta uangnya dikembalikan sebelum menempuh jalur hukum.

Ketiga korban yang tidak ingin disebut namanya ini mengatakan permasalahan tersebut agar segera diselesaikan secara kekeluargaan sebelum korban-korban lainya ikut kesal dan memprosesnya ke pengadilan untuk mendapat penjelasan dan penyelesaian terkait kasus ini.
Diteruskannya, dari ketiga korban tersebut, salah satunya mengaku tidak pernah dibayar sama sekali walaupun korban ditawarkan oleh bandar Arisan untuk mencicil namun ditolak korban dan tetap meminta tunai seperti hal biasanya.
Berdasarkan hasil invetigasi dan laporan pihak korban kepada awak media, para korban membeberkan bahwa pihaknya bersama peserta lain yang ikut Arisan Bersama merasa dirugikan hingga puluhan juta rupiah, dan korban peserta arisan dengan nilai kerugian mencapai kurang lebih ratusan juta rupiah yang tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh yang mengaku bandar Arisan yang berinisial NT (40 thn) yang juga warga sekitar.
Menurut ketiga korban tersebut, seperti kebiasaannya Arisan diperkampungan hanya bermodalkan kesepakatan saja, itupun terkadang tidak melalui kesepakatan hitam diatas putih secara tertulis, namun saling mempercayai.
“Arisan yang dikocok terlebih dahulu tinggal menunggu waktu jatuh tempo pembayaran oleh sang bandar kepada pesertanya, namun apa yang diharapkan  pesertanya tabungan yang disetor selama ini, malah tidak dapat kembali seutuhnya yang ada adalah hanya kerugian belaka, meski  dibayar hanya  sepotong-sepotong dan penuh dengan janji belaka saja,” ucap mereka saat memberi keterangan kepada awak media di kediamannya, Jumat (09/04/2021).
Ketiga korban yang menjelaskan bahwa bandar yang memegang dana arisan warga telah berdalih dan ada dugaan penipuan yang bermoduskan Arisan untuk mendapatkan uang dengan cara memimjam uang dengan nilai ratusan juta rupiah kepada orang yang berduit dengan jaminan arisan.
Baca Juga:


“Dengan janji arisan yang dijaminkan itu tidak kunjung ada alias omong kosong belaka. Sang bandar hanya bisa membayar sebagian kecilnya saja,” ungkap mereka.
Dengan waktu yang cukup lama hingga berjalan 1 tahun dan ditahun terakhir ini, hingga akhir ini dirinya dirugikan masih bersisa puluhan juta rupiah. “Sudah jelas bandar bakal tidak mampu lagi membayarnya kerena banyak lagi korban lainnya yang juga belum dibayar hasil Arisan itu, dan ini akan kita bawa keranah hukum melalui pengadilan,” terangnya.
Korban lain yang sama bernasib sama dirasakan warga sekitar yang juga menjadi korban sebanyak puluhan juta rupiah, tidak pernah lagi dibayar dan bahkan sang bandar sulit untuk diajak komonikasi.
Mereka yang merasa jenuh dan ada dugaan pihaknya memgacam kepada yang mengaku bandar Arisan apa bila tidak membayar dalam waktu dekat maka akan membawa perkara ini keranah hukum.
“Kita akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum karena sudah banyak lagi yang menjadi korban lainnya yang tidak bisa kita sebutkan satu persatu. Ada beberapa orang yang mengaku pasrah saja,” pungkasnya (YCP/Tim)

Pos terkait